Jakarta, CNN Indonesia -- Alergi yang datang mendadak memang mengganggu kenyamanan. Entah karena makan udang atau terkena tungau alergi bisa datang tiba-tiba. Orang yang memiliki alergi memiliki sistim kekebalan tubuh yang bereaksi pada substansi tertentu.
Umumnya substansi tersebut tidak berbahaya, sering disebut sebagai alergen. Beberapa contoh alergen di antaranya adalah serbuk sari, jamur, atau bulu binatang. Respon alergi yang datang dapat berupa ruam-ruam, gatal-gatal, hingga kejang.
Untuk mengantisipasi kejadian tidak menyenangkan akibat alergi, Iris Rengganis, dokter ahli imunologi dan alergi, memberikan beberapa tips
.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hindari penyebab alergi (alergen)Penyebab alergi adalah karena tubuh merespons alergen yang masuk atau terkena tubuh. Jika sudah mengetahui penyebab alergi Anda, pencegahan paling dini adalah dengan menghindari zat tersebut. Perhatikan sekeliling apakah ada alergen yang memicu alergi tersebut atau tidak.
2. Hindari karpetBagi penderita alergi debu, karpet tidak disarankan dipasang di rumah. Di negara-negara maju pun, hotel-hotel sudah menghilangkan karpet dalam kamar mereka.
"Karpet tebal adalah tempat favorit debu dan tungau hinggap," ujar Iris. Namun, menurut Iris tindakan tersebut harus disesuaikan dengan tingkat keparahan penderita alergi.
3. Bawa selalu obatIris menegaskan, penting bagi para pengidap alergi membawa obat penanganan alergi. "Bawa selalu obat yang mengandung histamin untuk menangani alergi," ujar Iris.
Jika sewaktu-waktu alergi menyerang tapi Anda lupa membawa obat, tindakan pertama adalah dengan minum banyak air mineral. Setelah itu, segera cari pengobatan terdekat.
Dokter yang berpraktik di RSCM tersebut memperingatkan, sebaiknya sebelum perut terisi makanan, jangan dulu minum obat. Dikhawatirkan, saat zat alergen masuk ke dalam tubuh, efek obat tidak akan memberi berpengaruh.
4. Pencegahan bagi ibu menyusuiBagi para ibu menyusui, Iris mengingatkan agar menjauhi makanan-makanan yang berpotensi menimbulkan alergi. Hal itu tidak hanya berlaku bagi ibu yang menderita alergi, tetapi juga bagi yang ibu tidak memiliki alergi.
"Ini mencegah sang anak menerima zat alergen dari ASI sang ibu," ujar Iris menjelaskan.
Alergi adalah penyakit yang bersifat bawaan. Meskipun pada sang ibu tidak tampak, bukan berarti sang anak tidak berisiko menderita alergi. Para ibu sebaiknya memperhatikan segala yang diasup. Zat alergen yang termakan akan sangat sulit dipastikan hilangnya dari tubuh.
Namun, bagaimana jika tidak sengaja terjadi? "Dua hingga tiga jam setelahnya mungkin diperbolehkan untuk menyusui asal meminum banyak air putih," ujar Iris menjelaskan.
(win/vga)