KESELAMATAN PENERBANGAN

Saat Fobia Meneror Penerbangan Anda

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 12:48 WIB
Untuk kasus lebih berat, rasa panik sudah dimulai beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum penerbangan. Mereka bahkan menghindari penerbangan sama sekali.
Ilustrasi penumpang di pesawat. (CNN Indonesia/ RyanMcGuire/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pteromerhanophobia, istilah yang sulit diucapkan ini terkait dengan ketakutan tak beralasan, tidak rasional, dan ekstrem untuk terbang. Insiden traumatis tunggal menyebabkan ketakutan intens untuk terbang.

Beberapa orang mungkin tidak langsung merasakan pengalaman buruk penerbangan, tapi mengasosiasikannya dengan seseorang yang pernah mengalami kejadian buruk pesawat.  Bisa juga karena mereka menyaksikan di film atau bermimpi tentang kecelakaan pesawat yang mengerikan.

Pteromerhanophobia berkaitan erat dengan aviophobia, yakni ketakutan ekstrem untuk terbang dengan pesawat udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ketahuilah, satu dari lima orang memiliki aviophobia atau ketakutan untuk terbang. Dalam banyak kasus, seseorang yang menderita aviophobia atau pteromerhanophobia merasakan terbang sebagai pengalaman yang tidak nyaman untuknya.

Setiap suara atau turbulensi pesawat tampak sebagai sinyal bencana. Sulit bagi orang-orang dengan aviophobia untuk bersantai, apalagi tidur, tanpa bantual alkohol atau obat-obatan penenang.

Dilansir dari laman Express.co.uk, orang-orang dengan aviophobia ringan disarankan menjauhi alkohol, teh, dah kopi selama penerbangan. Mereka pun disarankan melakukan pernapasan dalam dan perlahan. Tujuan, membantu relaksasi dan agar lebih banyak oksigen ke dalam tubuh.

Untuk kasus lebih berat, rasa panik sudah dimulai beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum penerbangan. Mereka bahkan menghindari penerbangan sama sekali. Biasanya dilakukan hipnoterapi atau ada program penerbangan khusus untuk membantu orang-orang dengan aviophobia.

Dalam 25 tahun terakhir, lebih dari 45 ribu orang mengikuti kursus Flying With Confidence atau Terbang dengan Keyakinan. Kursus tersebut didukung oleh British Airways di bandara Heathrow, Gatwick, Edinburg, Glasgow, dan New York.

Satu hari program kursus menjelaskan apa yang menyebabkan turbulensi. Mereka diberikan informasi mengapa hal tersebut tidak nyaman, tapi juga diberikan jaminan bahwa itu tidak berbahaya. Bimbingan psikolog pun ditawarkan untuk mengontrol rasa takut dan cemas.

Saat program kursus berakhir, peserta akan terbang dengan jet British Airways lengkap dengan minuman yang disediakan. Program kursus juga memberikan pilihan penerbangan, dengan teman-teman atau keluarga. Pelatihan tersebut mengklaim meningkatkan keberhasilan hingga 98 persen.

Teror untuk terbang bisa membatasi jenis liburan seseorang, meskipun dia masih bisa hidup dengan fobia tersebut. Namun, fobia terbang akan sulit terutama bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan dengan perjalanan wajib.

Contoh nyatanya adalah pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Il, yang mewarisi fobia tersebut dari ayahnya Kim Il Sung. Perjalanan internasional tidak pernah tampil dalam deskripsi kerja sang pemimpin. Ketika Kim kedua harus pergi ke luar negeri, dia akan memakai kereta api.

Mereka yang menolak penerbangan, tidak pernah seumur hidup mereka berada di atas pesawat terbang.  Beberapa lainnya adalah orang-orang yang melakukan perjalanan dengan teratur meskipun secara bertahap ketakutan merayapi diri mereka. Alasan ketakutan bermacam-macam.

Entah itu merasa kecelakaan terbang akan meningkat pada penerbangan yang mereka ambil, atau karena pengalaman yang sangat menakutkan. Namun, perawatan, termasuk pendidikan, terhadap orang-orang dengan pteromerhanophobia atau aviophobia dapat mengurangi rasa takut terbang ekstrem tersebut.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER