KESEHATAN MENTAL

Selingkuh Emosi Lebih Menyakitkan bagi Perempuan

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 08:10 WIB
Menurut sebuah penelitian, perempuan akan lebih mudah sakit hati dengan prospek perselingkuhan emosional, meskipun tidak terjadi hubungan seksual.
Ilustrasi: Bagi perempuan, perselingkuhan emosional merupakan faktor risiko yang lebih besar. (Getty Images/Julenochek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berbicara soal hubungan pasangan, jarang sekali topik mengangkat soal kecemburuan. Beberapa topik soal cemburu lebih membuat frustasi, itu sebabnya diperlukan pemahaman yang baik soal cemburu.

Penelitian terbaru di dalam jurnal Archives of Sexual Behavior berusaha memahami perbedaan kecemburuan pada gender yang sebelumnya telah diamati. Secara khusus, David Frederick dari Chapman University dan Melissa Fales dari UCLA meneliti apakah data yang didapatkan sama dengan temuan sebelumnya mengenai kencan heterokseksual.

Laki-laki akan lebih mudah marah jika terjadi perselingkuhan seksual, bahkan jika tidak ada hubungan emosional. Sementara, perempuan akan lebih mudah sakit hati dengan prospek perselingkuhan emosional, meskipun tidak terjadi hubungan seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti mengambil data dari survei yang dimuat di laman msnbc pada 2007. Dilansir dari laman NY Mag, sebanyak 63.894 responden mengisi survei tersebut. Mereka menjawab berbagai pertanyaan tentang hubungan asmara dan kencan.

Ada satu bagian khusus yang membuat Frederick dan Fales tertarik. Responden disajikan skenario berikut. “Luangkan waktu sejenak untuk membayangkan situasi berikut manakah yang membuat Anda sangat jengkel atau sedih.”

Kemudian mereka memilih di antara pilihan berikut. “Ketika menemui pasangan berhubungan seksual dengan orang lain, tapi tidak jatuh cinta dengan orang tersebut.” atau “Mengetahui pasangan telah jatuh cinta dengan orang lain (tetapi tidak memiliki hubungan seksual dengan orang tersebut).”

Ada satu kelompok di mana konsep pasangan yang berhubungan seksual dengan seseorang namun tidak jatuh cinta lebih menjengkelkan. Demikian satu kelompok lain, yang mengatakan hal sebaliknya.  Apa yang dapat dijelaskan dari hal tersebut? Para peneliti mengatakan, “Evolusi.” Ini adalah hal yang unik pada laki-laki dan perempuan.

Bagi laki-laki perselingkuhan emosional tanpa hubungan seksual tidak menimbulkan ancaman besar. Namun perempuan tampaknya menghadapi masalah yang berbeda. Bagi perempuan, perselingkuhan emosional merupakan faktor risiko yang lebih besar.

Para peneliti mencatat, laki-laki tampaknya lebih khawatir tentang perselingkuhan seksual. Dalam penelitian sebelumnya jelas ada faktor ekologi budaya dan faktor kontekstual yang menghasilkan variasi mengenai sejauh apa laki-laki dan perempuan terganggu dengan perselingkuhan seksual dan emosional.

Semua hal ini benar-benar rumit, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki pandangan yang berbeda. Namun para peneliti berbicara tentang rata-rata. Tak menutup kemungkinan ada laki-laki yang kecewa dengan perselingkuhan emosional, dan tidak sedikit pula perempuan kecewa dengan perselingkuhan seksual.

(utw/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER