Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sebagian orang menganggap pembuatan tempe itu jorok, namun ternyata di balik itu tempe mengandung khasiat yang luar biasa.
Kandungan vitamin B12 pada tempe, yang berasal dari bakteri yang mengikatnya, ternyata bisa menggantikan asupan vitamin B12 yang didapatkan dari konsumsi daging.
Baca juga: Tempe Punya Vitamin Setara Daging
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, tempe juga bermanfaat untuk perkembangan saraf otak, membunuh bakteri pada usus, sebagai antioksidan, anti-aging, mengurangi lemak, dan membentuk otot.
Jika pembuatan tempe bergeser pada teknik yang lebih modern, manfaatnya pun pasti akan hilang. "Kalau dibuatnya modern nanti enggak ada mikroba yang tumbuh,” kata Ardiansyah, Sekjen Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta.
Menurutnya, tidak ada hal tertentu yang harus diperhatikan untuk memilih tempe. "Enggak ada yang bagus atau jelek. Daun atau plastik sama saja," ujar Ardiansyah.
Namun, ia mengatakan, tempe yang baik adalah tempe yang masih kompak dan padat, tidak mudah hancur. Tempe yang bagus juga ditandai dengan warna putih yang lebat. Jika kualitasnya sudah jelek, tempe akan berlendir dan berubah warna menjadi kekuningan.
Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang mudah rusak karena tidak bisa diberikan pengawet. Ardiansyah mengatakan jika tempe diberi pengawet maka tidak akan jadi tempe. "Pengawet kan menghambat mikroba tumbuh, tempe kan butuh itu buat jadi tempe," pungkasnya.
Namun, untuk membuat tempe bertahan lebih lama, Anda dapat menyimpannya di lemari es maksimal dua sampai tiga hari.
(mer/mer)