Tujuh Gejala Kecanduan Karbohidrat

Utami Widowati | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jan 2015 12:27 WIB
Sejumlah peneliti menduga orang yang kecanduan karbohidrat punya kadar serotonin yang lebih sedikit di tubuhnya.
Ilustrasi karbohodrat. (condesign/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagaimana nutrisi lain seperti protein, vitamin dan mineral, karbohodrat juga punya fungsi penting. Seperti sebagai sumber tenaga.Namun berhati-hatilah karena ternyata nutrisi ini juga punya efek candu, alias seseorang bakal sulit menahan keinginan untuk makan sumber karbohidrat dalam jumlah berlebih.

Seperti disarikan dari laman heart.org dan chicagonow,  hingga saat ini para ahli belum tahu apa penyebab munculnya keinginan untuk makan karbohidrat dalam jumlah banyak ini.

Hanya yang dipahami bahwa penurunan kadar gula darah akan memicu rasa lapar.  Ini bisa menjelaskan mengapa bisa muncul perasaan ingin makan karbohidrat lebih banyak yang tak lain adalah sumber tenaga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah penelitian menyimpulkan memang ada hubungan antara “pikiran-suasana hati dan makanan” yang menjelaskan bagaimana serotonin zat di otak menurun jumlahnya. Serotonin membantu kita untuk lebih kuat saat merasakan sakit, cemas dan stres dengan memberi perasaan lebih santai.

Sejumlah peneliti menduga orang yang kecanduan karbohidrat punya kadar serotonin yang lebih sedikit di tubuhnya. Sementara sebagian peneliti  menduga kecanduan karbohidrat bisa jadi cuma respon yang dipelajari.

Tujuh gejala kemungkinan Anda mengalami kecanduan karbohidrat itu adalah :

1. Merasa lapar meski baru makan saat melihat makanan yang kaya akan karbohidrat.

Misalnya saja saat Anda melintas di toko roti entah mengapa muncul keinginan makan meski Anda tak sedang berada dalam kondisi lapar.

2. Merasa terikat secara emosional

Anda merasa tak mungkin hidup tanpa nasi, pasta, soda, permen, dan sumber karbohidrat lainnya. Anda mungkin menggunakan istilah ‘cinta’, misalnya mengatakan “Saya cinta sekali pada pasta.”  

3. Tak bisa berhenti

Anda selalu merasa tak cukup satu porsi karbohodirat apapun bentuknya. Padahal sangat tidak biasa untuk memakan sesuatu lebih dari porsinya sementara Anda tahu itu akan membuat Anda sakit.

4. Anda selalu berjanji nanti akan mengatur pola makan agar lebih baik.

Tiap kali menyantap porsi kedua karbohidrat atau mengambil dalam jumlah berlebih, hati kecil Anda mengatakan ‘tak apa-apa, nanti setelah ini saya akan mengurangi porsinya di waktu makan yang lain.’ Mungkin benar masih akan ada hari esok, tapi bagaimana jika esok Anda akan beralasan yang sama ?

5. Tak bisa fokus

Perhatian Anda selalu terpecah untuk selalu memikirkan apa yang bisa disantap untuk esok hari. Godaan pikiran semacam ini seringkali bukan persoalan
rasa lapar tapi lebih karena kecanduan karbohidrat yang ingin dipenuhi.

6. Makan dalam porsi yang tidak terkendali

Jika kini Anda tak cukup hanya makan satu buah donat, sementara dulu satu buahpun sudah membuat Anda merasa penuh, waspadalah!

7. Merasakan efek ketagihan saat berhenti mengkonsumsi atau mengurangi porsi karbohidrat.

Jika tiba-tiba suasana hati jadi buruk saat Anda mengurangi gula dan sumber karbohidrat ini tandanya Anda sedang mengalami ketagihan. Meski bukan sesuatu yang aneh kondisi ini, yakin saja bahwa ini akan mereda seiring waktu.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER