Jakarta, CNN Indonesia -- Eva Kemps, profesor dari Eva School of Psychology, University of Flinders di Adelaide berkata, tidak masalah untuk memanjakan keinginan makan Anda, selama tidak berlebihan.
(Baca juga:
Ngidam Makanan Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi Tertentu?)
“Bagi kebanyakan orang tidak apa menuruti, menerima, memanjakan, dan memperlakukan keinginan seperti perilaku manusia normal. Mencoba untuk tidak membuat kesepakatan besar akan hal tersebut.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Seringkali diet gagal karena aturan ketat dipaksakan untuk diri mereka sendiri, dalam hal apa yang bisa atau tidak bisa mereka makan,” katanya.
Namun, beberapa orang butuh bantuan menjaga nafsu makan mereka terkontrol, ucap Kemps. Dari yang awalnya sering menjadi berlebihan, seperti makan seluruh pak biskuit daripada menyantap satu atau dua potong saja.
Hal itu menyebabkan gangguan makan, ujar Kemps. Sebagai kompensasi, orang-orang yang makan pada titik itu mulai olahraga secara berlebihan, puasa, mengonsumsi obat pencahar, bahkan muntah.
“Kita perlu melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang ini mengatasi ngidam mereka. Karena orang-orang yang mengidam adalah titik awal dari rantai panjang peristiwa yang mengarah ke masalah perilaku.”
Teknik apa yang bekerja?Saat orang berhasrat pada suatu makanan, mereka akan memiliki gambat sangat jelas, melihat makanan tertentu dalam pikiran mereka. Mereka bahkan bisa mencium bau makanan dan kadang-kadang bahkan merasakannya.
“Kami mencoba mengurangi kejelasan gambar-gambar tersebut yang tampaknya mengurangi hasrat mereka atas makanan,” kata Kemps seperti dilansir laman ABC.
Setelah menjelajah sejumlah teknik untuk mengurangi nafsu makan di Kemps dan rekan-rekannya mengambil teknik tertentu yang dapat keluar ke dunia nyata.
Orang-orang dengan ngidam makan setidaknya satu kali sehari memegang perangkat yang menunjukkan kebisingan visual yang dinamis. Mirip dengan titik-titik hitam dan putih yang biasa Anda lihat saat televisi Anda tidak seusai. Subjek penelitian diberitahu untuk melihat perangkat setiap kali mereka memiliki hasrat makan.
Bagi yang tidak memiliki akses ke perangkat, ada cara sederhana memerangi keinginan tersebut. Yakni dengan membayangkan suatu gambaran menyenangkan yang Anda nikmati, tetapi tidak ada hubungannya dengan makanan, ujar Kemps menyarankan.
“Gangguan visual memberi kesempatan untuk mengurangi citra makanan apapun yang Anda inginkan.”
(win/utw)