Makam Philip II dari Makedonia pada 1977 ditemukan di Aigai, desa yang dahulu disebut Vergina. Makam itu menjadi salah satu penemuan terpenting abad ke-20.
Desa kecil di utara Yunani itu lalu dikukuhkan sebagai ibukota Mekedonia kuno. Philip II menaklukkan sisa Yunani lewat kampanye 'membagi dan menaklukkan'. Frase itu kuat melekat padanya.
Di puncak kekuasannya, Philip II dibunuh di teater Aigai. Si pembunuh adalah pengawalnya sendiri, Pausanias dari Orestis. Kematiannya mendorong Alexander, pemuda berusia 23 tahun, jadi pusat perhatian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu dekade kemudian, Alexander menaklukkan separuh dunia. Sebuah kerajaan membentang dari Rusia, Afghanistan, dan Punjab. Dia pun dijuluki sebagai Alexander Agung.
Saat ini, sisa-sisa kota Vergina yang terdaftar di UNESCO adalah istana monumental dan tanah pemakaman, berisi lebih dari 3000 tumuli (gundukan pemakaman), beberapa di antaranya berasal dari abad ke-11 SM.