Tanda-tanda Lelaki Punya Gen Selingkuh

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 15:43 WIB
Menurut studi laki-laki dengan turunan gen selingkuh tinggi akan lebih berjuang mempertahankan kehidupan monogami.
Gen selingkuh hanya salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan apakah laki-laki akan setia atau tidak. (Thinkstock/LuminaStock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil penelitian mengatakan bahwa beberapa laki-laki memiliki kecenderungan untuk selingkuh lebih tinggi daripada yang lain. Anda boleh setuju atau tidak dengan hasil penelitian tersebut.

Namun, menurut studi laki-laki dengan turunan gen selingkuh tinggi akan lebih berjuang mempertahankan kehidupan monogami. Itu jika dibandingkan laki-laki dengan jumlah turunan gen selingkuh rendah. Bahkan, dengan laki-laki yang tidak ada turunan gen selingkuh sama sekali.

Lantas, apa yang dimaksud dengan gen selingkuh? Benarkah jika gen tersebut benar-benar hadir, maka hubungan seseorang ditakdirkan menghadapi konflik perselingkuhan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gen selingkuh memengaruhi produksi hormon vasopressin. Yakni, hormon yang terkait dengan ikatan di dalam otak para lelaki. Pada gilirannya, hormon tersebut akan memengaruhi kemungkinan laki-laki memilih monogami dengan pasangan, dan merasa puas dalam hubungan tersebut.

Namun, jangan dulu menyeret pasangan dalam skrining gen ini. Dilansir dari laman Everyday Health, gen selingkuh hanya salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan apakah laki-laki akan setia atau tidak. Lalu, apa tanda-tanda lain seorang lelaki mungkin berselingkuh?

Pernikahan orang tuanya

Pengalaman masa kecil seseorang sangat memengaruhi perspektifnya saat dewasa. Anak-anak yang dibesarkan di dalam rumah di mana salah satu atau kedua orang tuanya berselingkuh, mungkin memiliki pandangan berbeda terhadap selingkuh. Dibandingkan anak-anak yang tumbuh dengan orang tua setia.

Mereka mungkin melihat selingkuh sebagai tindakan yang menjijikkan. Sesuatu yang merusak pernikahan orang tua mereka. Sebaliknya, anak pun dapat memandang perselingkuhan sebagai bagian normal hubungan antara orang dewasa.

Jika ingin memahami pandangan pasangan tentang monogami lebih baik lagi, coba tanyakan tentang kehidupan orang tuanya, dan seperti apa pernikahan mereka.

Pelajaran masa kecilnya

Pelajaran apa yang diserapnya ketika kecil dulu? Apakah dia diajarkan bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik? Apa dia menerima penguatan pelajaran itu sepanjang masa kecilnya? Jika demikian, dia akan cenderung menunjukkan kejujuran sepanjang saat dewasa, dan mengharapkan hal yang sama pada Anda.

Jika tidak, barangkali lelaki itu akan menyerap keyakinan bahwa dia bisa lakukan kejahatan selingkuh kapan pun.

Hubungan masa lalunya

Seorang laki-laki belajar banyak tentang cinta dan keintiman dari mantan pacar dan hubungan masa lalunya. Hubungan masa lalu yang penuh dengan masalah komitmen dan perselingkuhan akan sulit membuatnya mempercayai Anda, atau sebaliknya sulit membuat dia dapat dipercaya.

Tingkat kematangannya

Jika seorang laki-laki sungguh menolak berkomitmen, maka tidak ada satu perempuan pun yang dapat membuatnya berkomitmen. Intinya adalah jika dia tidak mencari kematangan, kesetiaan hubungan, maka kemungkinan besar dia adalah lelaki mata keranjang. Bahkan, jika dia tidak memiliki gen selingkuh sekalipun.

Pada akhirnya, apakah lelaki memiliki gen selingkuh atau tidak, sulit untuk memprediksi kesetiaan seseorang. Namun, jangan lupakan bahwa apa yang membentuk kita saat ini adalah genetik sekaligus pola asuh baik dari keluarga atau pun lingkungan.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER