Jakarta, CNN Indonesia -- Botol kecap kikkoman yang berbentuk seperti jam pasir dengan satu corong kecil umumnya terlihat hampir di semua restoran Jepang. Di Indonesia, botol kecap seperti ini biasanya terdapat di restoran sushi.
Namun, botol kecap ini ikonik ini 'kehilangan' sang penciptanya. Kenji Ekuan, sang kreator, meninggal dunia pada tanggal 8 Februari 2015 lalu. Ekuan meninggal di usianya yang ke 85 tahun. Menurut keterangan dari GK Industrial Design Group, kantor tempat Ekuan bekerja, ia meninggal karena serangan jantung.
Diberitakan
The Guardian, botol kecap ini merupakan salah satu kreasinya yang paling abadi dan ikonik. Proyek pembuatan botol kecap ini adalah proyek paling menarik di sepanjang kariernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang mantan biksu Buddha ini awalnya merancang botol kecap kecil untuk perusahaan kecap asin Kikkoman Corp berdasarkan memori masa kecilnya. Semasa kecil, Ekuan selalu melihat sang ibu menuangkan kecap asin dari botol besar ke botol kecil di meja.
Ia pun terinspirasi untuk membuat botol yang memudahkan orang untuk menuang kecap asin penambah selera makan khas Jepang ini.
Desain bentuknya sendiri berasal dari pemandangan kehancuran Hiroshima setelah terkena bom atom Amerika Serikat, 70 tahun lalu. Prinsip dalam desainnya adalah demokratisasi antara benda dan keindahan. Botol ini didesain dengan bentuk yang bisa digunakan oleh semua orang.
Bentuk akhir dari botol kecap yang terlihat seperti sekarang ini membutuhkan waktu tiga tahun. Totalnya ada 100 prototipe yang dibuatnya sebelum akhirnya ia dan tim memutuskan untuk menggunakan botol transparan seperti saat ini.
Sejak debutnya di tahun 1961, desain botol Ekuan ini diproduksi berkelanjutan. Dan kini sudah tersebar di 70 negara di seluruh dunia.
Tahun lalu, ia menerima penghargaan bergengsi di bidang industri Italia, Golden Compass Award. Sebelumnya ia juga pernah memenangkan berbagai penghargaan desain internasional.
(chs/mer)