Alasan Kenapa Banyak Laki-laki Mendadak Minum ASI

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 16:29 WIB
Mengonsumsi air susu ibu jadi taktik terbaru para binaragawan guna meningkatkan pertumbuhan otot.
Mengonsumsi air susu ibu jadi taktik terbaru para binaragawan guna mendapat lebih banyak otot. Alasan mereka, ASI memiliki sifat khusus yang membuatnya unggul dari hampir semua makanan lain. (Getty Images/ Michael Blann)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Saya merasa sangat anabolik saat ini.”

“Saya mendapat peningkatan berat badan terbaik dari otot, 15 kilogram dalam sepuluh bulan.”

Kalimat tersebut dilontarkan para binaragawan. Mereka semua berbicara tentang suplemen favorit baru mereka, air susu ibu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Air susu ibu, yang disingkat dengan ASI, adalah susu yang diproduksi oleh perempuan sebagai konsumsi bayi. Merupakan sumber gizi utama bayi  yang belum dapat mencerna makanan padat yang diberikan setiap dua jam sekali.

Dilansir dari laman Men's Health, mengonsumsi air susu ibu jadi taktik terbaru para binaragawan guna mendapat lebih banyak otot. Alasan mereka, ASI memiliki sifat khusus yang  membuatnya unggul dari hampir semua makanan lain.

“Saya pikir ide di balik minum ASI untuk pertumbuhan otot adalah karena minuman itu sangat berkalori, dan memiliki beberapa zat sehat tambahan,” kata Brian St Pierre, ahli diet olahraga dari Precision Nutrition.

“ASI dapat membuat pesat perkembangan bayi manusia. Jadi, mungkin orang berpikir efek yang sama akan terjadi pada manusia dewasa,” kata Brian.  

Secangkir ASI mengandung 170 kalori (lebih 20 kalori dari susu murni), 10 gram lemak, 16 karbohidrat, dan dua gram protein (lima poin lebih rendah dari susu murni), serta vitamin dan mineral.

“Secara teoritis, ada juga beberapa hormon pertumbuhan manusia dalam ASI,” kata Brian. “Meskipun saya tidak yakin apakah manusia dewasa mendapat keuntungan cukup darinya.”

Para ilmuwan dan pelatih olahraga sepakat, mengonsumsi lebih banyak kalori bergizi tinggi, mengonsumsi cukup protein, dan melakukan olahraga secara tepat membantu pertumbuhan otot selama latihan.

Menambah konsumsi cairan bergizi dan padat kalori pada diet membantu pertumbuhan otot selama latihan. Namun, bagaimana dengan ASI? Bukan pilihan yang cerdas, kata Marc Halpern, ahli diet bersertifikat dari Salt Lake City, seperti dilansir dari laman Men's Health.

ASI pilihan diet yang buruk

Alasan pertama, ASI sulit didapat, kata Marc. “Anda tidak bisa mengambil satu galon ASI di pasar terdekat dalam perjalanan pulang kerja.” Banyak binaragawan membeli susu dari situs web, atau mereka barter dengan para perempuan hamil.

Kedua, ASI itu mahal. Rata-rata sekitar US$ 1,50 atau sekitar Rp 19 ribu per ons, menurut Asosiasi Perbankan Susu Manusia Amerika Utara, organisasi bank susu untuk ibu-ibu yang kesulitan menghasilkan ASI.

Akhirnya, ASI hanya baik sebagai diet dan kesehatan secara umum dari orang yang memproduksinya kata Marc. “Jika seorang perempuan punya pola makan mengerikan, kualitas ASI akan mengerikan,” katanya.

“Dan penyakit seperti HIV dapat ditularkan melalui ASI.” Terlebih lagi, mereka seringkali membeli susu dari orang-orang yang mungkin memompa ASI di rumah. Dengan sterilisasi lingkungan yang tidak terkendali susu dapat terkontaminasi.

Penelitian baru dalam jurnal Pediatrics menemukan, dari 101 sampel ASI yang dibeli secara online, 63 persen dinyatakan positif bakteri staphylococcus, 36 persen terkontaminasi streptokokus, dan tiga persen untuk bakteri salmonella.

Laki-laki yang mengonsumsinya, harus membayar jumlah selangit kerugian untuk itu. Mereka berisiko terserang penyakit darinya. Namun, satu hal yang penting, tidak ada bukti yang menunjukkan ASI adalah pembangun otot ajaib, kata Marc menekankan.

“Bisakah ASI membangun otot lebih banyak? Saya pikir tak ada yang tahu itu, juga tidak pernah dipelajari. Namun, apa yang terjadi adalah anekdot dari forum online.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER