Jakarta, CNN Indonesia -- Jesus Cedeno, salah satu desainer muda dari Venezuela yang mencintai batik. Ia adalah salah satu pemenang kompetisi mendesain dengan menggunakan batik yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Caracas, Venezuela, yang diselenggarakan pada 2014 lalu.
Atas kemenangannya itu, Jesus mendapatkan hadiah berupa beasiswa belajar mendesain batik di Yogyakarta selama satu tahun. Menurutnya, batik sangat menginspirasi. Ia pun dapat merasakan filosofi batik dalam setiap pembuatannya.
Berbekal ketertarikannya pada batik, ia mengombinasikan batik plus budaya khas Venezuela yang identik dengan bunga-bunga. "Ini merupakan kombinasi yang baik dari kedua negara untuk menciptakan sebuah fesyen baru pada batik," kata Jesus dalam
talkshow Batik Diplomacy from Tradition To A Chic Option In Fashion di IFW 2014, Sabtu (28/2), Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuangkan gagasannya, antara lain mendesain tas jinjing untuk pria bermotif batik bunga merah jambu. Selain itu, Jesus juga "mengawinkan" busana tradisional liqui liqui dari Venezuela dan kebaya encim dari Indonesia.
Liqui liqui tak lain busana tradisional yang dipakai para pria Venezuela yang memiliki potongan jaket dengan lengan panjang dan kerah melingkar bergaya Nehru yang dihiasi junta, rantai yang menghubungkan kedua kerah. Pakaian ini memiliki
clean cut serta garis sederhana dan elegan.
"Saya mengombinasikan kedua pakaian tersebut dengan menjaga struktur dari pakaian tradisional Venezuela dan menggunakan detail
embroidery seperti yang terdapat pada kebaya encim," ujarnya. Jesus Cedeno lantas menamakan itu Likibaya, gabungan antara liqui liqui dan kebaya.
(vga)