Jakarta, CNN Indonesia -- Yoghurt dikenal sebagai makanan sehat yang dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan. Makanan ini terbuat dari susu yang diproses menjadi susu asam dengan cara menularinya dengan jenis bakteri tertentu. Namun, apa jadinya bila yoghurt dibuat dengan campuran bakteri dari organ intim perempuan?
Agustus lalu, Cecilia Westbrook, seorang mahasiswa MD/PhD di University of Wisconsin, Madison, memutuskan untuk melakukan percobaan membuat yoghurt menggunakan bakteri yang berasal dari vaginanya sendiri, menurut
VICE.
Ide itu muncul sejak musim panas lalu, dan hanya berawal dari percakapan ringan soal vagina bersama teman-temannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Westbrook mencatat bahwa bakteri yang paling umum ditemukan dalam vagina yang sehat adalah lactobacillus, bakteri yang sama yang biasa ditemukan dalam yoghurt. Dengan fakta itu, dia pun berpikir bisa dengan mudah menyiapkan yoghurt hanya dengan mengeluarkan beberapa bakteri vaginanya dengan sendok kayu.
Yoghurt ‘homemade’ itu kemudian dibuat secara tradisional dengan mencampur sejumlah kecil kultur yoghurt starter dengan susu dan memanaskannya.
Untuk melakukan percobaan tersebut, Westbrook menggunakan tiga buah mangkuk: mangkuk pertama yoghurt dibuat dengan kultur starter tradisional, mangkuk kedua dibuat dengan susu biasa, dan satu lagi dengan susu dan bakteri dari vagina sendiri.
Westbrook membiarkan mangkuk-mangkuk yoghurt itu semalaman. Hasilnya? Westbrook menggambarkan yoghurt dengan bakteri vagina memiliki rasa asam seperti yoghurt India dengan campuran blueberry.
Ia merasa cukup senang dengan rasa yoghurt yang dibuatnya dan tidak menderita efek sakit. Namun, percobaan itu meninggalkan rasa tidak enak di mulut ahli keamanan pangan.
“Cairan vagina tidak dianggap 'makanan', dan mereka mungkin menularkan penyakit manusia. Produk makanan yang mengandung cairan vagina atau cairan tubuh lainnya dianggap tercemar,” kata Theresa Eisenman, petugas pers di U.S. Federal Drug Administration's Center for Food Safety and Applied Nutrition, seperti dilansir dari laman
Huffingtonpost. (mer)