Jakarta, CNN Indonesia -- Marylin Monroe pernah mengatakan 'Give a girl the right shoes and she can conquer the world'. Pernyataan aktris legendaris itu tampaknya ada benarnya. Sebab, dengan pilihan sepatu yang tepat, kaki dapat lebih nyaman melangkah menyongsong masa depan cerah.
Meski demikian, tak jarang orang yang salah memilih sepatu, khususnya kaum perempuan. Beberapa perempuan sering terlanjur jatuh cinta pada model sepatu walaupun ukurannya tidak pas atau tidak nyaman dipakai. Salah satu akibatnya, kaki menjadi lecet atau bahkan luka melepuh yang lebih parah.
"Kita sering menganggap remeh luka, padahal jika dibiarkan luka dapat bertambah parah. Intinya, jangan pernah sepelekan luka, kalau tidak diatasi dengan benar ada resiko diamputasi," kata Adisaputra Ramadhinara, dokter spesialis luka di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghindari lecet pada kaki akibat salah pilih sepatu, dokter yang telah mendapatkan sertifikasi dari America Board of Wound Management itu memberikan saran pemilihan sepatu.
"Nomor satu, kalau pilih sepatu disarankan di sore hari karena setelah banyak berjalan ukuran kaki menjadi lebih besar di sore hari," kata Adi.
Ia melanjutkan, "Yang kedua, gunakan ukuran sepatu kaki yang terbesar karena terkadang kaki kanan dan kiri berbeda ukurannya. Kemudian, pilihlah bahan yang kulit karena kaki relatif bisa bernapas."
Ketika masih baru, umumnya bahan kulit awalnya lebih kaku sehingga mungkin menyebabkan kaki lecet. Meski demikian, sepatu tersebut sering digunakan agar bahannya menjadi lebih fleksibel.
"Sepatunya harus digunakan berkali-kali namun diselingi dengan sepatu yang lama," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universita Indonesia (FKUI) itu.
Sementara itu, jika kaki terlanjur lecet atau melepuh sebaiknya segera diberikan perawatan yang tepat agar tidak bertambah parah.
"Lepuh itu berarti lapisan permukaan kulitnya terlepas dari di bawahnya dan meninggalkan air serum itu keluar, jadi kembali ke perawatan luka," tutur Adi.
Ia merinci, pertama-tama air yang terkumpul di balik permukaan kulit harus dikeluarkan. Meski demikian, jika dilakukan sendiri, proses tersebut harus terjamin kebersihannya sehingga kulit tidak terinfeksi.
Setelah itu, bagian yang terluka dicuci dengan air sampai bersih lalu ditutup dengan pembalut luka (dressing) agar tetap lembab. Kelembaban harus dijaga karena berperan penting dalam penyembuhan luka.
"Dressing-nya bisa menggunakan plester misalnya. Sebelumnya, disarankan mencuci luka menggunakan air biasa yang bersih," kata Adi.
(utw/utw)