Jakarta, CNN Indonesia -- Air liur (saliva) kerap dianggap menjijikkan bagi sebagian orang. Namun, tahukah Anda bahwa saliva ternyata bermanfaat bagi kesehatan gigi?
"Saliva mengandung kalsium dan fluor, mineral ini dapat mencegah karies (kerusakan gigi). Jangan buang sembarangan, karena bermanfaat bagi gigi," ujar Ratna Meidyawati, ahli konservasi gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3).
Selain dapat berperan sebagai penyedia mineral yang berfungsi menguatkan gigi, menurut dokter gigi yang membuka praktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini, dalam kondisi tertentu saliva justru dapat menjadi medium dalam proses pelunakan gigi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut terjadi akibat pembusukan sisa makanan dalam mulut yang menyebabkan kadar keasaman (pH) saliva menjadi asam atau rendah. Ketika pH saliva rendah, maka dapat melarutkan mineral yang terkandung dalam gigi.
Kondisi saliva yang baik dapat diukur dari beberapa kondisi. Ratna menjelaskan kondisi tersebut seperti jumlah volume saliva yang dihasilkan, kekentalan saliva, dan pH saliva.
Saliva yang baik akan dihasilkan oleh kelenjar ludah dalam mulut sebanyak lima mililiter dalam lima menit. Kadar keasaman (pH) saliva yang baik berada dalam kisaran 6 dan kadar buffer atau ketahanan terhadap keasaman menunjukkan taraf 12.
"Kualitas saliva menentukan risiko tinggi atau rendahnya karies yang terjadi, jika kualitasnya rendah maka peluang karies menjadi tinggi," ujar Ratna.
Cara mudah untuk mengecek apakah Anda memiliki saliva yang baik atau tidak adalah melihat dari kekentalannya dari bawah lidah. Anda dapat dikatakan memiliki saliva yang baik jika berwujud cair dan bening. Jika yang Anda temukan berbuih dan kental, maka dapat dikatakan kualitasnya kurang baik.
Selain dengan memperhatikan saliva, Ratna memberikan saran untuk menghindari makanan karbohidrat olahan fermentasi seperti roti, dan biskuit. Alasannya, karena jika tertinggal pada gigi, kandungan pH dalam makanan itu akan mempercepat perkembangan bakteri dalam mulut.
"Jika masih dalam masa pertumbuhan, baik untuk mengonsumsi susu, serat dari sayur dan buah, dan ikan yang membantu menguatkan pembentukan gigi," ucap Ratna. "Jika sudah tak lagi masa pertumbuhan yang terpenting adalah merawatnya.”
(mer/mer)