Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk memenuhi kebutuhan minum setiap harinya pasti Anda membutuhkan akses air minum yang lebih mudah. Namun, tidak adanya instalasi air siap minum di Indonesia, membuat orang dengan mobilitas tinggi sulit mendapatkan air minum.
Mungkin kesulitan ini masih bisa diatasi dengan cara membeli air minum dalam kemasan (AMDK). Tapi, kenyataannya kualitas AMDK yang dijajakan di pinggir jalan atau dibawa pedagang keliling dan semacamnya, terkadang kualitasnya sudah menurun.
Penurunan kualitas AMDK salah satunya disebabkan oleh suhu. Dokter spesialis kesehatan olahraga, Imran Agus Nur Ali, mengatakan, AMDK akan memiliki perubahan kualitas jika terpapar panas terlalu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udara yang terlalu panas juga memengaruhi isi. Apalagi kita negara tropis. Kalau suhu terlalu panas dan terpapar langsung bisa rusak kualitasnya," kata Imran saat ditemui CNN Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta.
Menurutnya, walaupun setiap AMDK mempunyai tanggal kedaluwarsanya, namun jika sudah terpapar panas secara langsung tetap saja akan mengalami penurunan kualitas. "Mekanisme panas kan juga memengaruhi plastiknya," ujarnya. Apalagi plastik AMDK seringkali menggunakan plastik yang kualitasnya berbeda dengan plastik kemasan makanan yang tahan panas.
Hal yang paling mudah untuk membedakan AMDK dengan kualitas baik atau tidak adalah dilihat dari kemasannya. Jika bentuk kemasan sudah penyok atau botolnya sudah berubah bentuk meski masih ada air di dalamnya, sebaiknya Anda tidak membeli AMDK tersebut.
"Itu sebaiknya harus dihindari. Apalagi kalau sampai bocor," pungkasnya.
Imran pun memganjurkan setiap masyarakat agar memeriksa kondisi AMDK terlebih dahulu sebelum membelinya. "Kalau beli air minum, itu sebaiknya botolnya dibalik dulu, diperiksa ada bocor atau tidak karena kebocoran sedikit saja tidak baik bagi kualitas air."
"Perhatikan juga lingkungan penyimpanannya, apakah kotor atau tidak itu juga penting untuk menghindari kontaminasi," imbuhnya.
(mer/mer)