Kecocokan Gaya Bahasa Dapat Prediksi Siapa Belahan Jiwa Anda

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 07:10 WIB
Orang-orang yang menggunakan kata fungsi yang sama, seperti kata ganti, kata depan, dan kata penghubung lebih cocok berpasangan dan tinggal bersama.
Para peneliti di Universitas Texas Tech menduga bahwa ucapan berhubungan dengan asmara. Mereka pun melakukan dua studi tentang language style matching atau pencocokan gaya bahasa. (Thinsktock/rez-art)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut penelitian, ada cara lebih baik untuk menentukan apakah seseorang dan pasangannya adalah belahan jiwa.

Cara ini berhubungan dengan cara berbicara. Orang-orang yang menggunakan kata fungsi yang sama, seperti kata ganti, kata depan (preposisi), kata penghubung (konjungsi), dan kata bilangan, lebih cocok berpasangan dan tinggal bersama. Penelitian baru ini diterbitkan dalam jurnal Psychological Science.

Para peneliti di Universitas Texas Tech menduga bahwa ucapan berhubungan dengan asmara. Mereka pun melakukan dua studi tentang language style matching (LSM) atau pencocokan gaya bahasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman Women's Health, LSM mengukur seberapa banyak dua orang dalam sebuah percakapan cocok satu sama lain dengan gaya berbicara atau menulis mereka.

Studi ini secara khusus meneliti di antaranya kata-kata seperti 'saya', 'dia (kata tunjuk perempuan)', 'mereka', 'dalam', 'tentang', 'ton', 'tidak pernah', 'sangat', 'cukup', 'sementara', 'karena', dan 'bisa'. Meskipun tidak sadar sedang mengucapkan kata-kata tersebut, para peneliti mengatakan kata-kata itu mengungkap banyak hal tentang kepribadian kita.

Pada penelitian pertama, para peneliti menganalisis kencan kilat antara 40 laki-laki dan 40 perempuan. Yang mengejutkan, orang-orang yang menggunakan kata fungsi yang sama lebih mungkin melaporkan kecocokan satu sama lain sampai akhir kencan.

Dalam studi kedua, para peneliti menganalisis percakapan pesan singkat antara 86 pasangan. Sekali lagi, untuk melihat pola bahasa. Lalu, peneliti menanyakan kepuasan hubungan pada hari pertama kencan.

Tiga bulan kemudian peneliti memeriksa apakah hubungan telah berakhir. Mereka menemukan, pasangan yang menggunakan kata-kata fungsi lebih mirip, kemungkinan untuk bersama tiga bulan setelahnya akan dua kali lebih besar.
 
Teknik LSM dianggap sebagai peramal yang lebih baik terhadap minat romantis seseorang, juga kestabilan hubungan dibandingkan laporan pribadi seseorang. Bahkan, jika seseorang berpikir mereka akan bersatu dengan pasangan selamanya, teknik ini lebih tahu banyak.

Namun, dengan cara ini tidak berarti seseorang harus mulai mengubah bahasanya saat berkencan. Sebab, itu akan terdengar sangat konyol. Tak usah khawatir, para peneliti menjelaskan, seseorang secara tidak sadar akan mencocokkan bentuk ucapannya demi mencocokkan dengan dengan orang lain saat terlibat percakapan lebih dalam dengan seseorang.

Hal tersebut menjelaskan mengapa teknik ini sangat tepat untuk memprediksi ikatan batin. Meskipun  dianggap sebagai cara aneh dalam melihat kecocokan pasangan, tidak ada salahnya untuk dicoba.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER