Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasar saran para ahli, idealnya setiap orang mengonsumsi minimal dua liter air per hari. Takaran ini dianggap sudah bisa memenuhi kebutuhan cairan setiap hari.
Padahal, nyatanya, kebutuhan asupan cairan untuk setiap orang berbeda-beda.
Ukuran dua liter per hari ini adalah asumsi kebutuhan cairan untuk orang dewasa, terutama laki-laki. Sedangkan untuk perempuan, sebenarnya membutuhkan 1,9 liter air per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya masih banyak orang yang menyepelekan masalah minum. Padahal kekurangan maupun kelebihan cairan pada tubuh pun bisa menimbulkan banyak dampak. Kekurangan cairan tubuh akan menyebabkan gangguan fungsi metabolime, bahkan dalam kondisi terparah akan mengakibatkan hilangnya kesadaran.
Sementara itu kelebihan cairan, bisa menyebabkan pembengkakan ginjal pada orang yang mengalami gangguan ginjal.
Untuk memenuhi kebutuhan cairan per hari, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.
1. Usia dan Berat BadanFaktor usia sangat mempengaruhi kebutuhan cairan seseorang. Pasalnya kebutuhan cairan untuk anak-anak berbeda dengan kebutuhan cairan untuk orang dewasa. Dalam keadaan normal, seharusnya anak-anak mengonsumsi air sebanyak 10-15 persen dari berat badan. Hal ini berbeda dari orang dewasa yang membutuhkan sekitar 2-4 persen air mililiter dari berat badannya.
Bahkan, fakta menunjukkan, semakin dewasa, kebutuhan cairan seseorang akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan kondisi fungsi tubuh yang ikut menurun sejalan dengan bertambahnya usia.
2. AktivitasAktivitas yang dilakukan seseorang juga memengaruhi kecukupan cairan setiap harinya. Orang yang hanya melakukan pekerjaan ringan, misalnya menyapu, menulis, mengendarai mobil, bekerja sebagai staf administrasi, berbelanja, dan beberapa aktivitas lainnya, memiliki asupan cairan yang lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan orang yang melakukan pekerjaan galian, mencangkul, menebang pohon, berkebun, bersepeda, dan sebagainya.
Hal ini disebabkan karena energi yang dibutuhkan sangatlah berbeda. Selain itu keringat yang dikeluarkan juga berbeda. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan akan mempengaruhi jumlah cairan yang harus dikonsumsi untuk menggantikan cairan yang hilang dari tubuh.
3. Suhu sekitarSuhu yang panas juga membuat kebutuhan cairan bisa lebih banyak. Sama dengan aktivitas, semakin tinggi suhu maka semakin banyak keringat yang keluar. Tubuh pun harus menggantikan semua cairan yang keluar. Jika melakukan aktivitas yang berat di tempat yang memiliki suhu yang tinggi, seperti pekerja tambang, secara otomatis, asupan air yang dibutuhkan akan semakin banyak.
4. PenyakitBeberapa penyakit juga menyebabkan seseorang membutuhkan lebih banyak asupan cairan. Terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh seperti demam, pendarahan, dan diare.
Selain itu, ada juga beberapa penyakit lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.
5. Faktor lainnyaSelain beberapa faktor di atas, dalam kondisi khusus pun kebuthan air berbeda untuk setiap orang. Misalnya saja untuk ibu hamil. Apalagi ibu hamil yang bekerja. Bumil yang bekerja membutuhkan tambahan cairan sebanyak 300 ml per hari. Bahkan, untuk ibu menyusui bisa lebih banyak lagi. Mereka membutuhkan tambahan cairan sebanyak 700 ml air per hari.
(chs/mer)