Jakarta, CNN Indonesia -- Olahraga baik bagi kesehatan. Namun, tak sedikit orang menghindarinya karena berbagai alasan. Jika demikian adanya, Anda akan tertarik dengan penelitian ini, terutama bagi yang mengidamkan sehat tapi malas berolahraga.
Para peneliti di Amerika Serikat melaporkan, mereka telah menemukan hormon yang meniru efek berolahraga. Hormon tersebut memungkinkan orang menurunkan berat badan dan mengatur gula darah mereka.
Penemuan molekul yang bertindak sebagai sinyal tubuh ini dilakukan para ilmuwan di University of Southern California.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hormon tersebut diberi nama MOTS-c. Dia terbukti bekerja pada tikus, sehingga uji klinis pada manusia bisa dimulai dalam tiga tahun. MOTS-c bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Akibatnya, tubuh menjadi lebih efektif memproses glukosa pada gula, kata para peneliti mengklaim.
Insulin adalah hormon yang menggerakkan gula dari makanan ke dalam aliran darah. Resistensi insulin dapat dipicu oleh pola makan buruk yang menyebabkan diabetes tipe 2.
Hormon MOTS-c menargetkan jaringan otot dengan mengembalikan sensitivitas insulin. Penemuan ini dianggap sebagai kemajuan besar dalam identifikasi pengobatan baru terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia seperti diabetes, kata Pinchas Cohen, peneliti di Universitas Southern California seperti dilansir dari laman resminya.
Untuk menguji efek MOTS-C, tim peneliti menyuntikkan hormon kepada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Pola makan tersebut membuat tikus mengalami obesitas dan mengembangkan resistensi terhadap insulin.
Suntikan tidak hanya menekan kedua efek itu pada tikus, tapi juga membalikkan resistensi insulin yang disebabkan oleh usia.
“Penemuan ini memberikan cahaya terang pada mitokondria dan memposisikan mereka sebagai regulator aktif pada metabolisme,” kata Changhan Lee, profesor di USC Davis yang juga penulis utama penelitian ini.
Hormon MOTS-c akan berbentuk pil yang dapat mengatasi penyakit yang berkaitan dengan usia seperti diabetes.
Di antara hormon, MOTS-c terbilang unik karena dia disandikan dalam DNA mitokondria. Mitokondria merupakan 'pembangkit' sel yang mengubah makanan menjadi energi. Sementara, hormon lainnya dikodekan dalam DNA di dalam nukleus atau inti sel.
(win/mer)