Jakarta, CNN Indonesia -- Peregangan yang melatih beberapa otot sekaligus, menurut sebuah penelitian di Australia, sangat baik sebagai pemanasan tubuh bagian atas sebelum berolahraga.
Selama ini para atlet dan pelatih mengatakan bahwa peregangan, atau rutinitas sebelum latihan, tidak benar-benar dapat meningkatkan kinerja olahraga, kata pemimpin penelitian Matt McCrary dari Universitas Sydney.
Pemanasan dengan beban dinamis yang lebih tinggi menurut McCrary adalah pilihan terbaik untuk berbagai situasi olahraga. Latihan untuk tubuh bagian atas ini di antaranya, push-up dan latihan punggung dengan dumbbell, katanya mengatakan, seperti dilansir dari laman Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus melakukan peregangan dinamis dapat membuat darah mengalir dan meningkatkan jangkauan gerak dengan menggunakan beberapa kelompok otot secara bersamaan. Tidak seperti peregangan statis, yang pada umumnya melibatkan pose tunggal selama satu atau dua menit, peregangan dinamis menggunakan serangkaian gerakan terkontrol.
Untuk menganalisis pemanasan pada bagian tubuh bagian atas, McCrary dan rekannya mengulas temuan dari 31 penelitian sebelumnya.
Kajian, yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, meneliti 628 orang berolaraga pada berbagai tingkatan. Dari liga pemuda sampai atletik tingkat perguruan tinggi, dan olahraga rekreasi pada orang dewasa. Kebanyakan, penelitian melibatkan olahraga di mana kekuatan tubuh bagian atas sangat penting. Misalnya, bisbol, sepakbola, tenis, golf, kayak, dan menembak.
Kajian tersebut menemukan, peregangan intensitas tinggi yang dinamis akan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas, serta menunda nyeri pada otot.
Tetapi, peregangan intensitas rendah tak banyak berpengaruh pada kinerja olahraga, kata McCrary. Menerapkan panas ke otot tertentu sebelum aktivitas berat dapat meminimalkan hilangnya fleksibilitas dalam beberapa hari setelah latihan.
Kendati peregangan dengan intensitas tinggi yang dinamis membantu para atlet dan profesional, pemanasan serupa bukan ide baik untuk olahraga yang lebih santai, kata Kazuki Takizawa, profesor ilmu pelatihan olahraga dan fisiologi olahraga di Universitas Hokkaido, Jepang.
“Pemanasan dapat mengurangi cedera dengan meningkatkankan kinerja untuk para atlet profesional,” kata Takizawa. “Namun, orang-orang yang berolahraga santai atau yang hanya berolahraga di akhir pekan berada pada tingkat kebugaran fisik lebih rendah, terutama dalam kapasitas aerobik. Mereka mungkin kelelahan dengan latihan pemanasan sehingga mengurangi kinerja olahraga.”
(win/mer)