Mamografi si Penyelamat Payudara Perempuan

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 16:24 WIB
Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan menggunakan sinar X dosis rendah pada payudara untuk memeriksa perubahan abnormal pada payudara.
Mamografi untuk mendeteksi kanker payudara (Getty Images/monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesadaran yang rendah akan pentingnya memeriksakan kondisi payudara pada perempuan, membuat penyakit kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling mematikan. Pasalnya, kebanyakan kasus kematian kanker payudara karena terlambat melakukan deteksi dini.

Kebanyakan perempuan menyadari bahwa dirinya menderita kanker payudara ketika kondisinya sudah mencapai stadium lanjut. Oleh sebab itu, tingkat kesembuhan pun menjadi lebih kecil. Akibatnya payudara harus diangkat atau bahkan bisa mengarah pada kematian.

Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan mamografi. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara rutin, atau satu tahun sekali untuk perempuan di atas 40 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, kanker payudara agak sulit untuk dideteksi lantaran tanda-tandanya tidak terlihat saat masa awal terjangkitnya kanker. Biasanya gejala fisik terlihat saat memasuki stadium tiga, seperti perubahan bentuk payudara dan keluarnya cairan dari puting.

Untuk itulah perlu dilakukan deteksi dini agar penangannnya tidak terlambat. Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan menggunakan sinar X dosis rendah pada payudara untuk memeriksa perubahan abnormal pada payudara. Hasil pemeriksaan ini akan terekam dalam bentuk film X-Ray.

Sayangnya, pemeriksaan mamografi tidak bisa dilakukan oleh sembarang dokter. Pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter spesialis radiologi atau ahli radiologi lainnya dari rumah sakit kanker.

Mamografi berfungsi untuk membantu dokter melihat perubahan jaringan payudara secara dekat atau tidak teraba saat melakukan pemeriksaan payudara secara fisik.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada perempuan yang belum memiliki keluhan payudara sekalipun. Tapi, mamografi bisa juga diterapkan pada perempuan yang sudah mengalami perubahan bentuk dan atau ukuran payudara, memiliki benjolan, dan keluar cairan dari puting, serta yang menderita rasa nyeri pada payudaranya.

Sayangnya, meski bisa melakukan deteksi dini, namun pada beberapa kasus pemeriksaan mamografi tidak menemukan adanya kanker payudara. Untuk lebih memastikan, masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan ke dokter.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER