Jakarta, CNN Indonesia -- Pengobatan homeopati tak lebih efektif dari pengobatan plasebo dalam mengobati masalah kesehatan, menurut penelitian terbaru seperti dilansir dari laman The Guardian. Plasebo adalah pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu, bertujuan untuk mengontrol efek pengharapan.
Hasil penelitian tersebut mengatakan, pengobatan alternatif homeopati tidak menyembuhkan kondisi kronis, serius, atau kondisi yang bisa menjadi serius, kata penelitian oleh Badan Kesehatan Nasional dan Penelitian Kesehatan di Australia.
Pasien dengan penyakit fisik dan mental yang dipercaya dapat diobati dengan obat homeopati, disarankan agar mencari nasihat medis. Dewan kesehatan tersebut mengklaim, orang-orang dapat membahayakan kesehatan mereka dengan tidak mengambil resep obat yang disetujui oleh dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Homeopati didasarkan pada premis bahwa zat penyebab penyakit dapat menjadi obat saat sangat diencerkan dalam air atau larutan berbahan dasar alkohol.
Para praktisi percaya bahwa molekul itu dapat mempertahankan memori mereka dari bahan asli ketika diencerkan dan diguncang kencang dalam proses yang dikenal dengan poteniation aau dynamisation.
Sebanyak 225 penelitian yang dilakukan sejak 1997 dinilai dalam kajian NHMRC, dengan nilai dari satu (sangat kuat) sampai empat (sangat lemah).
Dewan menemukan, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa homeopati lebih efektif dari pil gula plasebo, dan pil plasebo lainnya. Tidak ada bukti bahwa homeopati membuat pasien merasa lebih baik dan sembuh.
Kepala eksekutif Warwick Anderson mengatakan, “Tidak ada kondisi kesehatan yang bisa jadi bukti bahwa homeopati efektif. Untuk beberapa kondisi kesehatan, penelitian melaporkan bahwa homeopati tidak lebih efektif daripada plasebo.”
Orang-orang yang memilih homeopati justru akan membuat kesehatan mereka berisiko. Yakni ketika mereka menolak atau menunda perawatan yang telah terbukti baik untuk keamanan dan efektivitasnya,” tambah Anderson.
Penyakit seperti asma, migrain, stres, dan pilek diuji memakai pengobatan homeopati. Karena kurangnya bukti, ditemukan bahwa homeopati tidak lebih efektif dari pura-pura sebagai obat.
Homeopati sudah menunjukkan beberapa tanda yang lebih efektif daripada plasebo untuk kondisi seperti ADHD, memar, HIV, kelelahan kronis, bisul dan depresi. Meski begitu, percobaan tersebut tidak dilakukan dengan benar, juga tidak bukti sangat handal ditemukan.
Pengobatan A dianggap efektif jika menyebabkan perbaikan yang bukan efek plasebo. Untuk obat yang dianggap sukses, peningkatan kesehatan harus signifikan serta berkesinambungan, berdasarkan keterangan dari NHMRC.
Sebelumnya, Departemen Kesehatan Nasional Inggris dan Swiss sudah menyimpulkan bahwa homeopati tidak cukup efektif dibiayai oleh negara. Sementara itu, Asosiasi Homeopati Australia mengatakan sedang dalam proses mempersiapkan tanggapan resmi terhadap laporan NHMRC.
Australia menghabiskan sekitar A$ 9.590.000 atau sekitar Rp 96 miliar untuk perawatan homeopati, berdasarkan data statistik Organisasi Kesehatan Dunia pada 2009.
(win/mer)