Apa yang Diungkapkan Pinggul tentang Kehidupan Seks Anda?

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 20:50 WIB
Lebar pinggul seorang perempuan memiliki korelasi signifikan dengan perilaku seksual, menurut studi terbaru.
Para peneliti melakukan studi terhadap sekitar 148 perempuan berusia antara 18 dan 26 tahun di Universitas Leeds, Inggris. Peneliti mengukur lebar pinggul masing-masing peserta. (Getty Images/ Vstock LLC/thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebar pinggul seorang perempuan memiliki korelasi signifikan dengan perilaku seksual, menurut studi terbaru yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.

Para peneliti melakukan studi terhadap sekitar 148 perempuan berusia antara 18 dan 26 tahun di Universitas Leeds, Inggris. Peneliti mengukur lebar pinggul masing-masing peserta, yakni jarak antara tepi luar atas dari puncak panggul para responden.

Selain itu, peneliti juga menanyakan beberapa hal lain, seperti sejarah seksual, usia saat kehilangan keperawanan, jumlah pasangan seksual, termasuk hubungan seksual secara emosional. Mereka juga mengukur rasio dari pinggang ke pinggul yang dianggap sebagai ukuran penting untuk daya tarik perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan mengejutkannya, lebar pinggul berkorelasi dengan jumlah pasangan seksual, jumlah hubungan satu malam, persentase pasangan seksual untuk hubungan satu malam, dan jumlah pasangan seksual per tahun.

Hubungan yang terkuat adalah besarnya lebar pinggul dengan seringnya aktivitas seksual hubungan satu malam.

“Perempuan yang mayoritas terlibat dalam aktivitas seksual hubungan satu malam memiliki pinggul lebih lebar dari mereka yang melakukan hubungan seksual dalam konteks memiliki ikatan hubungan,” kata peneliti dalam artikel jurnalnya seperti dilansir dari laman Women's Health.

Yang menarik, kita mungkin bertanya-tanya bagaimana rasio dari pinggang ke pinggul memengaruhi sejarah seksual. Korelasi ini sangat aneh, salah satu hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Sejarah seksual seharusnya ditentukan oleh keinginan seseorang untuk berhubungan seks, bukan dari struktur tulang. Jadi, mengapa asosiasi ini ada? Para peneliti menjelaskan adanya akar evolusi.

“Morfologi pinggul perempuan memiliki dampak langsung terhadap risiko fatal saat melahirkan. Maka disimpulkan, saat mereka dapat mengontrolnya hal ini, perilaku seksual perempuan mencerminkan risiko ini. Setidaknya, sebagian dipengaruhi oleh lebar pinggul,” kata laporan penelitian tersebut.

Pada dasarnya, penelitian tersebut menyiratkan bahwa perempuan dengan pinggul lebih kecil lebih selektif secara seksual karena mereka memiliki risiko dalam komplikasi kelahiran.

Kendati penelitian ini dianggap menarik, tapi jangan biarkan ukuran pinggul mendikte kehidupan seks Anda.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER