Cerita Tragis Pria yang Patah Penis Saat Berhubungan Seksual

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2015 21:45 WIB
Meski tak bertulang alat kelamin laki-laki juga bisa patah. Seorang pria asal Boston tidak sengaja mematahkan alat kelaminnya saat sedang berhubungan seksual.
Meski tak bertulang, penis pria juga bisa patah (Getty Images/shakzu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski tak bertulang, alat kelamin laki-laki juga bisa patah. Seorang pria asal Boston tidak sengaja mematahkan alat kelaminnya saat sedang berhubungan seksual. Kasus tragis laki-laki berusia 42 tahun itu pun dilaporkan dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine.

Kasus nahas itu terjadi saat sang lelaki dengan tidak sengaja menabrakan penisnya yang tengah ereksi ke perineum atau tulang kemaluan pasangannya, yaitu daerah antara lubang dubur dan bagian alat kelamin. Ia mendengar bunyi kertak dan segera kehilangan ereksi, tak lama kemudian ia pun melihat darah keluar dari ujung alat kelaminnya.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu segera dilarikan ke rumah sakit. Ia mengeluh rasa sakit dan terbakar yang luar biasa, dan harus menjalani operasi darurat.

Dokter menemukan adanya robekan di tunica albuginea, selubung luar dan berserat dari salah satu ruang dalam penis, corpus cavernosa.

Corpus cavernosa merupakan lapisan silinder yang ada di sepanjang penis dan diisi oleh jaringan spons, di mana darah bisa mengalir untuk menciptakan ereksi. Tunica albuginea membantu untuk menjebak darah di corpus cavernosa, guna mempertahankan ereksi.

Pada kasus yang menimpa pria malang itu, darah berasal dari robekan tunica albuginea, yang akhirnya menyebabkan pembengkakan. Darah kemudian keluar dari tubuh melalui uretra, tabung di mana seorang pria buang air kecil. Itulah sebabnya ia melihat darah keluar dari ujung penisnya.

Ketika tiba di rumah sakit, ia langsung dibawa ke ruang operasi untuk perbaikan darurat. Dokter mengatakan konsekuensi dari fraktur penis adalah: disfungsi ereksi karena adanya jaringan parut yang dikenal sebagai plak fibrosa yang terbentuk di penis, kurva atau tikungan di penis (penis bengkok), dan kerusakan saraf di alat kelamin.

Untungnya, pria itu dikabarkan kembali mendapatkan kemampuannya untuk ereksi, tanpa terlihat adanya kelengkungan atau plak yang terbentuk di penisnya.

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER