Jakarta, CNN Indonesia -- Pagi ini sebuah dunia musik Indonesia kehilangan salah seorang pelopor musik kontemporernya. Slamet Abdul Sjukur alias SAS tutup usia hari ini, Selasa (24/3) pada usia 80 tahun.
Salah satu murid seninya, Gema Swaratyagita menuturkan pada CNN Indonesia, SAS meninggal pukul 06.00 pagi tadi di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya, Jawa Timur. SAS meninggal setelah dirawat selama dua minggu di rumah sakit. Pada Senin (9/3) saat dilarikan ke Unit Gawat Darurat, menurut Gema SAS sudah dalam kondisi patah tulang pinggul kanannya.
Setelah dua minggu dirawat tepat di hari dia mengembuskan napas terakhir, rencananya SAS akan dioperasi. Namun kondisinya tak membaik hingga kadar hemoglobin darahnya naik turun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patah tulang pinggul memang bisa jadi kondisi sangat serius. Apalagi jika ditambah berbagai komplikasi seperti yang dialami oleh SAS. Risikonya semakin meningkat seiring pertambahan usia, akibat semakin besarnya kemungkinan seseorang mengalami osteoporosis.
Kondisi diperparah dengan kemungkinan lansia mengonsumsi sejumlah obat, memburuknya penglihatan, dan masalah keseimbangan membuat mereka jadi mudah jatuh.
Kondisi patah tulang pinggul hampir selalu membutuhkan pembedahan dan penggantian tulang dan pemulihan selama beberapa bulan. Patah tulang pinggul bisa dicegah dengan menjaga kepadatan tulang.
Gejala patah tulang pinggul seperti dikutip dari laman
Mayo Clinic adalah:
1. Tidak mampu segera bangun setelah jatuh
2. Sakit luar biasa di seputar pinggul dan pangkal paha
3. Tak mampu meletakkan berat badan di bagian tubuh di mana terjadi patah atau retak tulang pinggul
4. Rasa baal, memar dan pembengkakan di sekitar area pinggul
5. Kaki jadi lebih pendek di bagian yang patah atau cedera
6. Bentuk kaki jadi berubah arah.
Pencegahan osteoporosis dan kemungkinan terjadinya patah tulang pinggul bisa dimulai dengan pembiasaan gaya hidup sehat. Misalnya:
1. Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D. Untuk ukuran secara umum, laki-laki dan perempuan yang berusia 50 tahun ke atas, sedikitnya harus mengonsumsi 1.200 miligram kalsium per hari dan 600 International Unit (IU) vitamin D per hari.
2. Olahraga untuk menguatkan otot dan keseimbangan agar tak mudah jatuh.
3. Hindari rokok dan minuman beralkohol. Rokok dan alkohol bisa mengurangi kepadatan tulang. Minum terlalu banyak alkohol juga bisa membahayakan keseimbangan tubuh sehingga lebih besar risiko untuk terjatuh.
4. Periksa lingkungan seputar rumah, tambahkan dengan lantai anti licin atau pegangan di sekitar rumah untuk menyangga tubuh.
5. Periksa rutin penglihatan Anda. Terutama jika mengidap diabetes dan penyakit mata lainnya.
6. Teliti obat yang dikonsumsi. Perasaan lemah dan pusing seringkali merupakan efek dari obat-obatan tertentu. Konsultasikan dengan dokter tentang efek samping obat yang mungkin terjadi.
7. Bangun secara perlahan. Jangan pernah bangun dari duduk atau tidur dengan tiba-tiba. Ini akan mengakibatkan tekanan darah cepat turun yang menimbulkan perasaan pusing.
8. Gunakan tongkat penyangga saat jalan untuk menyeimbangkan tubuh jika perlu.
(utw/mer)