Jakarta, CNN Indonesia -- Di zaman modern ini, memang sangat sulit untuk menghindari anak dari kecanduan gadget. Apalagi jika Anda, para orang tua, sudah membekali anak dengan gadget sejak dini. Entah dengan alasan biar mudah terkontrol atau ada alasan lainnya.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan gadget membuat anak mudah ketergantungan. Mulai dari belajar sampai bermain semua bisa disediakan alat pintar itu. Di satu sisi gadget memang memberikan manfaat kemudahan komunikasi dan akses informasi.
Tapi, di sisi lain jika pemakaiannya berlebihan, gadget pun bisa membawa dampak negatif. Informasi yang didapat semakin luas dan sulit tersaring, seperti pornografi. Belum lagi banyaknya game online yang bertebaran di mana-mana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua hal itu bisa 'memanjakan' anak tanpa Anda ketahui. Akibatnya mereka pun jadi kecanduan karena merasa mendapatkan kesenangan dan kenikmatan ketika berinteraksi dengan gadget dan membuka situs porno, main
game online atau sekadar bersosialisasi melalui jejaring sosial.
Mengutip buku berjudul
Raising Children In Digital Era karya psikolog Elizabeth Santosa, ada delapan karakteristik yang bisa Anda ketahui ketika anak kecanduan
gadget, termasuk kecanduan pornografi, game, internet, dan
chatting. 1. Perilaku tak terkontrolAnda pasti khawatir jika anak Anda sudah kecanduan gadget. Tak jarang mereka jadi tidak menggubris panggilan Anda ketika sedang berinteraksi dengan gadgetnya. Meski Anda sudah menegurnya pun, anak selalu punya cara untuk mengakses kembali gadgetnya karena tak dapat menghentikan kecanduannya. Saat inilah anak mulai kehilangan kontrol dirinya.
2. Menunjukkan euforia saat berselancar di internet atau menggunakan gadgetAnak mulai kecanduan ketika ia menaruh fokus berlebih pada layar ponsel atau layar komputer. Walaupun tidak melepaskan pandangan dari layar mereka tetap merasa bahagia.
3. Menelantarkan teman dan keluargaKetika anak Anda sudah malas diajak kumpul keluarga, tidak tertarik untuk menanyakan kabar, atau tidak bercengkrama dengan keluarga dan asyik sendiri dengan gadgetnya, ia sudah kecanduan.
4. Tetap online sampai larut malamPernahkan Anda mendapati anak masih terjaga saat tengah malam sambil memainkan gadget di atas tempat tidurnya? Ya anak Anda sudah kecanduan gadget. Akibatnya mereka pun selalu bangun siang atau bahkan kurang tidur.
5. Menunjukkan sikap tak biasaAnak yang kecanduan gadget akan menunjukkan sikap bersalah, rasa malu, dan cemas ataupun depresi sebagai akibat dari perilaku adiksinya.
6. Perubahan perilaku yang signifikanCobalah pancing anak untuk berdiskusi tentang media, teknologi, atau kasus pornografi. Anak yang sudah kecanduan, umumnya akan merasa cemas dan cepat mengganti topik pembicaraan.
7. Perubahan fisikAda beberapa perubahan fisik yang biasanya dialami anak yang kecanduan gadget dengan segala fungsinya. Berat badannya akan turun drastis dalam waktu beberapa bulan, sakit punggung, sakit kepala, dan sindrom lorong karpal. Hal ini disebabkan intensitas berhadapan dengan layar gadget atau monitor setiap hari. Akibatnya anak jarang bergerak dan makan tidak tepat waktu.
Sementara itu sakit punggung disebabkan postur tubuh yang tak berubah selama berjam-jam. Atau bisa juga sakit leher karena terus menatap monitor atau layar.
Sakit kepala lebih disebabkan pada banyaknya sinar monitor yang masuk ke retina mata. Sedangkan sindrom karpal disebabkan saraf yang tertekan di pergelangan tangan sehingga menimbulkan nyeri atau mati rasa.
8. Menghindar dari aktivitas lain yang menyenangkanAnak mulai sulit dibujuk untuk piknik, bermain di taman, bermain layangan, jalan-jalan keliling kota, mengunjungi museum, berolahraga, dan sebagainya. Beberapa kasus kecanduan gadget bahkan ditandai dengan penurunan nilai akademik.
Jika Anda menemukan tanda-tanda ini pada anak, jangan terlalu cepat untuk menghardiknya. Tenangkan diri terlebih dahulu, lalu cari waktu yang tepat untuk bicara dengannya.
Anda pun harus bisa menerima kenyataan manakala anak Anda benar mengalami kecanduan internat, game, atau bahkan pornografi. Carilah solusi bersama, jangan tergesa-gesa untuk menasehatinya.
Buatlah aturan main yang di dalamya terdapat konsekuensi maupun reward. Jangan lupa, semuanya harus sesuai kesepakatan. Tidak boleh berat sebelah. Yang paling penting adalah, semua itu harus melewati proses. Bersabarlah.
(mer/mer)