Mengenal Peyronie, Penyakit yang Bikin Kelamin Pria Bengkok

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 20:15 WIB
Normalnya, saat ereksi bentuk kelamin laki-laki akan lurus ke depan. Tapi kondisi tertentu bisa membuatnya bengkok ke kanan, kiri, bawah, atau atas.
Ilustrasi (Thinsktock/wrangel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Normalnya, saat ereksi bentuk kelamin laki-laki akan lurus ke depan. Tapi kondisi tertentu bisa membuatnya bengkok ke kanan, kiri, bawah, atau atas. Penyakit tersebut dikenal dengan istilah Peyronie.

Penyakit Peyronie adalah pengembangan jaringan parut fibrosa di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung, dan membuat ereksi terasa sangat menyakitkan.

Bentuk dan ukuran penis laki-laki memang bervariasi. Mengalami pembengkokan penis mungkin menjadi hal umum dan tidak perlu mendapat perhatian lebih. Namun, pada beberapa laki-laki, penyakit Peyronie menyebabkan pembengkokan yang signifikan atau menyebabkan rasa sakit.

Kondisi ini dapat membuat laki-laki kesulitan berhubungan seks atau mungkin membuatnya sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Bagi banyak laki-laki, penyakit Peyronie juga menyebabkan stres dan kecemasan.

Dalam persentase kecil, penyakit Peyronie hilang dengan sendirinya. Tetapi dalam banyak kasus, kondisi itu akan tetap bertahan bila tidak diobati atau justru makin memburuk. Pengobatan mungkin diperlukan jika kelengkungan yang cukup parah sehingga mencegah hubungan seksual.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala penyakit Peyronie bisa muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap. Gejala yang paling umum antara lain adanya jaringan parut, pembengkokan penis yang signifikan, kesulitan ereksi, pemendekan penis, dan rasa sakit yang menyiksa.

Penyebab penyakit Peyronie tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sejumlah faktor tampaknya terlibat. Penyakit Peyronie umumnya disebabkan karena cedera berulang di penis. Sebagai contoh, penis mungkin rusak saat berhubungan seks, aktivitas atletik atau sebagai akibat dari kecelakaan.

Selama proses penyembuhan, jaringan parut terbentuk secara teratur, yang kemudian dapat menyebabkan nodul atau pengembangan kelengkungan.

Setiap sisi penis berisi tabung seperti spons (corpus cavernosum) yang berisi banyak pembuluh darah kecil. Masing-masing dari corpus cavernosa terbungkus dalam selubung jaringan elastis yang disebut tunica albuginea, yang membentang selama ereksi.

Ketika Anda terangsang secara seksual, aliran darah ke ruang ini akan meningkat. Karena ruang terisi penuh oleh darah, penis mengembang, berdiri dan menegang menjadi ereksi.

Pada penyakit Peyronie, ketika penis menjadi ereksi, wilayah dengan jaringan parut tidak meregang, dan pembengkokan yang terjadi pada penis akan terasa sakit.

Pada beberapa laki-laki, penyakit Peyronie datang secara bertahap dan tampaknya tidak terkait dengan cedera. Para peneliti sedang menyelidiki apakah penyakit Peyronie mungkin terkait dengan sifat yang diturunkan atau kondisi kesehatan tertentu.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER