Hati-hati, Sabun Sirih Bisa Sebabkan Keputihan

Rahmi Suci Ramadhan | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 18:21 WIB
"Sabun sirih pembersih daerah kewanitaan itu justru bisa membunuh bakteri baik. Klaimnya kan dia bisa menyeimbangkan pH, sebetulnya tidak perlu."
Keputihan juga tak jarang menimbulkan kecemasan karena berkaitan dengan kondisi kesehatan organ kelamin perempuan. (Getty Images/ lofilolo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi perempuan, keputihan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Terlebih, keputihan juga tak jarang menimbulkan kecemasan karena berkaitan dengan kondisi kesehatan organ kelamin perempuan. Untuk itu, tak sedikit kaum hawa yang menggunakan sabun sirih untuk membersihkan vagina.

Meski demikian, rupanya penggunaan sabun sirih tidak diperlukan karena justru dapat menimbulkan keputihan yang tidak normal. Hal tersebut disampaikan oleh Inneke Halim, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Bathseida Hospitals.

"Sabun sirih pembersih daerah kewanitaan itu justru bisa membunuh bakteri baik. Klaimnya kan dia bisa menyeimbangkan pH, sebetulnya tidak perlu," kata Inneke ditemui usai acara 'Mengenal Hydrafacial' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, penggunaan sabun sirih juga dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit di sekitar mulut organ intim kewanitaan. Inneke menyarankan, sabun sirih dapat dipakai sesekali saat periode menstruasi jika perempuan merasa organ intimnya tidak bersih.

"Tidak perlu digunakan, tapi kalau saat menstruasi ada perasaan kurang bersih, boleh. Kalau reguler tiap hari tidak disarankan," ujarnya.

Inneke menjelaskan, keputihan disebabkan oleh banyak faktor di antaranya bakteri, parasit atau jamur. Pada perempuan yang sudah berpasangan, keputihan juga mungkin disebabkan akibat bergonta-ganti pasangan atau dari adanya virus penyakit menular seksual.

Sebetulnya, Inneke menyatakan, keputihan berwarna putih bening dan dalam jumlah sedikit tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan keadaan yang normal. Lendir tersebut umumnya akan diproduksi lebih banyak seiring peningkatan hormon perempuan, yaitu biasanya saat mendekati waktu menstruasi.

"Kalau tidak normal, itu bau, warnanya kuning kehijauan. Kalau begitu sudah harus mulai curiga," ujar Inneke.

Alih-alih menggunakan sabun sirih pembersih organ intim kewanitaan, Inneke menyarankan agar kaum hawa rajin membersihkannya dengan air biasa lalu dikeringkan setelahnya. Sebab, keadaan lembab juga dapat memperparah keputihan.

"Yang penting itu setia ya, monogami alias tak berganti pasangan. Lalu biasa saja membersihkannya, kita juga tidak boleh berlebihan menggunakan sabun, pakai air biasa saja," kata Inneke.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER