Satu minggu menjelang Paskah, kota Larantuka di Flores Timur menggelar perayaan Minggu Suci Semana Santa. Perayaan ini adalah ritual puncak pada Jumat Agung atau Sesta Vera, seperti dilansir dari laman Indonesia Travel.
Ada dua patung suci yang menjadi tempat perayaan. Patung Yesus Kristus, masyarakat lokal menamai Tuan Ana, dan patung Perawan Maria, atau Tuan Ma berdasarkan sebutan masyarakat sekitar. Misionaris Portugis Gaspardo Espirito Santo dan Agostinhode Madalena datang pada abad ke-16 membawa patung itu. Hanya setiap Paskah publik dapat menyaksikannya.
Di acara Pekan Suci tersebut, kota Larantuka yang tenang berubah ramai oleh para peziarah dan gelombang jemaat yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Semana Santa dimulai dengan penyalaan lilin saat berziarah ke makam keluarga di pemakaman Katholik Reinha Rosari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya berziarah, acara lain yang dilaksanakan pada prosesi Jumat Agung adalah berkeliling kota dan pengusungan patung tubuh Yesus Kristus. Ini adalah prosesi di mana Yesus menjadi pusat ritual. Sementara, Ibu Maria adalah ibu yang berkabung (Mater Dolorosa) karena menyaksikan penderitaan anaknya menjelang dan saat disalib.
Sesta Vera atau Jumat Agung menjadi puncak perayaan Semana Santa, pekan suci, Paskah. Pagi hari menjelang puncak acara, dilakukan ritual arak-arakan Tuan Menino (bayi Yesus) di laut. Memakai perahu dayung kecil yang diikuti perahu-perahu lain. Di bagian samping dan belakang, masyarakat mengantar dengan perahu motor.
Siang hari ritual berlanjut. Arak-arakan Tuan Ma dan Tuan Anna berangkat menuju Katedral. Dari situ, prosesi Sesta Vera berlanjut dengan dinyalakannya jutaan lilin.