Kisah 'Telur Rebus' Raksasa 20 Tahun Bersarang di Tubuh Pria

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 11:02 WIB
Laki-laki berusia 62 tahun mengeluh sering buang air kecil selama 20 tahun belakangan. Ternyata ‘telur rebus’ raksasa bersarang di tubuhnya.
Bola lemak berbentuk telur rebus di dalam tubuh seorang pria (Dok. New England Journal of Medicine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang laki-laki berusia 62 tahun selalu mengeluh sering buang air kecil selama 20 tahun belakangan. Dokter yang memeriksanya tak menemukan ada yang salah. Bahkan hasil laboratorium juga menunjukkan hasil yang normal.

Karena penasaran, dokter pun memintanya untuk melakukan CT scan. Hasilnya mengejutkan, ada sebuah ‘telur rebus’ raksasa yang bersarang di tubuhnya.

Hasil CT scan menunjukkan ada massa besar dengan panjang 10 cm dan lebar 7,5 cm yang terbentuk dari bola lemak yang menekan kandung kemihnya. Kasus langka itu dilaporkan dalam New England Journal of Medicine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pemeriksaan tersebut, dokter memasukkan kamera ke dalam perut pasien, dan terlihat sebuah benjolan yang mereka gambarkan sebagai massa yang mengambang bebas, halus, dan kenyal. Beratnya 220 gram, lebih berat dibandingkan sebuah jeruk besar.

Dokter mengatakan, benjolan yang tampak seperti telur rebus raksasa itu sebenarnya adalah peritoneal tubuh yang longgar. Massa itu diperkirakan terbentuk ketika epiploic appendages -- kantung lemak yang terbungkus membran usus -- memutar jauh sehingga terlepas dan longgar. Peritoneal kemudian berubah menjadi benjolan berserat dan menjadi kaku.

Dalam laporan sebelumnya di jurnal yang sama, dokter mengatakan kasus massa raksasa dengan ukuran lebih dari 5 cm adalah kejadian langka, dan hanya ada beberapa laporan dalam literatur medis.

Peritoneal yang longgar sering tidak memiliki gejala saat ukurannya masih kecil. Tapi ketika cukup besar, mereka dapat menghalangi usus, memblokir kandung kemih, dan menyebabkan retensi urine yang membuat penderitanya harus sering bolak-balik ke kamar mandi.

Untungnya, setelah dilakukan pembedahan, laki-laki tersebut dilaporkan tidak lagi merasa sering ingin buang air kecil.

Dokter kemudian mencelupkan massa tersebut ke dalam tinta hijau untuk menunjukkan lapisan yang berbeda. Isinya adalah lapisan jaringan fibrosa, protein dan bahan berserat di bagian tengah, dikelilingi oleh cincin jaringan kalsifikasi.


(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER