Jakarta, CNN Indonesia -- Perut buncit selalu identik dengan kegemukan. Padahal tidak semua orang berperut buncit memiliki tubuh yang tambun. Tak jarang, mereka yang bertubuh kurus pun memiliki ‘tas pinggang’ di bagian perut. Apa penyebabnya?
Lemak yang suka 'berkumpul' di perut adalah lemak visceral atau intra-abdominal, yaitu lemak yang berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Dibanding lemak di bagian tubuh lain, lemak di daerah perut merupakan lemak yang paling berbahaya. Menurut penelitian, orang yang memiliki perut buncit lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, kolesterol tinggi, penyakit kardiovaskuler dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemak visceral tak hanya membuat perut tampak buncit, tetapi juga bersembunyi di bawah kulit jauh di dalam tubuh dan di sekitar organ. Karena itu, lemak jenis ini menjadi sangat berbahaya, dan tidak hanya menyerang orang-orang bertubuh gemuk.
Orang bertubuh langsing atau kurus tapi memiliki perut buncit disebut dengan Metabolically Obese Normal-Weight (MONW). Dilansir dari laman Huffingtonpost, kondisi ini terjadi ketika tubuh seseorang hanya memiliki sedikit otot dan terlalu banyak lemak, khususnya di bagian perut.
Anda dapat menjadi orang bertubuh gemuk tapi sehat jika memiliki lebih banyak massa otot dibanding lemak. Sebaliknya, tubuh Anda bisa terlihat kurus tapi gemuk jika Anda kekurangan massa otot. Karena itu, orang kurus pun bisa mengalami penyakit metabolik seperti diabetes bila memiliki banyak lemak di bagian perut.
Yang mengejutkan, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association, orang dewasa dengan berat badan normal tetapi memiliki pra-diabetes memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada orang yang kelebihan berat badan.
Tingkat aktivitas fisik yang tidak memadai juga dapat menyebabkan kelebihan lemak perut pada siapa saja, termasuk orang-orang yang bertubuh kurus. Banyak orang bertubuh kurus yang memiliki gaya hidup mirip dengan orang kelebihan berat badan dan tidak melakukan olahraga secara konsisten. Namun, kurangnya olahraga akan menyebabkan penumpukan lemak perut pada orang gemuk juga kurus.
Menurut Rush University Medical Center, Dr Sheila Dugan mengatakan bahwa olahraga adalah hal yang paling penting dalam memerangi lemak perut yang tidak diinginkan. Sebuah studi Rush University pada tahun 2007, yang dipimpin oleh Dugan, menunjukkan bahwa kadar lemak intra-abdominal yang lebih rendah terjadi pada perempuan yang aktif secara fisik.
Insulin memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh serta penyimpanan lemak. Kadar insulin akan melonjak ketika Anda mengonsumsi makanan manis dan menyebabkan mengidam gula, asupan kalori berlebih dan peningkatan nafsu makan.
Insulin juga berpengaruh secara signifikan dalam menyimpan lemak pada orang kurus, yang mengarah ke perut buncit.
Tidak hanya menyimpan lemak, tetapi insulin juga menyebabkan perubahan hormonal dan metabolisme yang menyebabkan hilangnya otot dan meningkatkan peradangan dalam tubuh. Perubahan ini dapat menyebabkan perut kembung dan buncit.