Yang Terjadi di Otak Saat Anda Makan Makanan Cepat Saji

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 17:35 WIB
Makanan siap saji menggiring otak Anda untuk bergerak lebih cepat dan juga memberikan kepuasan instan. Keduanya membuat Anda jadi gelisah.
Berbagai jenis makanan cepat saji (Thinkstock/wildpixel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa disangkal, fast food adalah makanan paling praktis dan tentunya lezat untuk disantap. Sayangnya, makanan ini juga mengandung banyak hal jahat yang bisa merusak tubuh Anda.

Parahnya, justru aroma dan bayangan kerenyahan cita rasa makanannya membuat Anda tak kuasa menolak pesonanya. Hanya membayangkannya saja, Anda bisa jadi ngiler. Menyantapnya bisa membuat Anda jadi ketagihan.

Menurut penelitian di University of Toronto, terlalu banyak menyantap makanan siap saji akan membuat Anda lebih sulit untuk mengapresiasi keindahan, seni dan musik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya apa yang membuat Anda jadi ketagihan untuk menyantap makanan ini?

Penelitian membuktikan bahwa hanya dengan melihat restoran dan logo makanan siap saji saja bisa memicu ketidaksabaran seseorang ketika melakukan segala sesuatu, misalnya menikmati pemandangan atau lainnya. Bagaimana bisa? Makanan siap saji menggiring otak Anda untuk bergerak lebih cepat dan juga memberikan kepuasan instan. Keduanya membuat Anda jadi gelisah, kata penulis studi, Sanford DeVoe.

Apa yang diperbuat makanan siap saji terhadap otak?

1. Meledakkan keuangan Anda

Terlalu sering menikmati makanan cepat saji akan dengan mudah mengacaukan keuangan bulanan Anda. Dalam studi lain, peneliti dari Toronto melakukan percobaan untuk menahan keinginan peserta menikmati makanan cepat saji. Dikutip dari Men's Health, empat percobaan membuktikan bahwa penikmat makanan cepat saji akan menghabiskan lebih banyak uang 40 persen lebih banyak dibanding penikmat restoran dengan layanan lengkap. Kebanyakan orang juga lebih suka menikmati makanannya sesegera mungkin dibanding menunggu beberapa waktu untuk dimasak.

2. Warna emas membuat Anda mudah lapar

Pernah bertanya mengapa begitu banyak jaringan restoran siap saji menggunakan warna yang sama dalam logo mereka? Karena eye catching? Tidak juga. Studi membuktikan bahwa kombinasi warna merah dan kuning atau emas akan membantu meningkatkan metabolisme dan meningkatkan rasa lapar.

3. Makanan cepat saji menimbulkan depresi

Dalam percobaan yang dilakukan peneliti Kanada menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan lemak tinggi bisa berbahaya. Bukan hanya untuk lingkar pinggang tapi juga psikologi Anda. Makanan yang tinggi gula dan lemak akan mengubah aktivitas kimia dalam otak Anda. Ini akan menyebabkan munculnya gejala depresi saat berhenti mengonsumsinya.

4. Makanan cepat saji mirip narkoba

Studi yang dilakukan Scripps Research Institutes menemukan ketika mengonsumsi makanan kaya gula dan lemak alam jumlah cukup besar bisa merusak tubuh. Makanan ini akan menyebabkan kebiasaan makan kompulsif yang berlebihan. Efeknya mirip dengan kecanduan narkoba.

Dalam studi lain dari Connecticut College, mengonsumsi makanan cepat saji menunjukkan aktivasi otak di pusat kesenangan. Efeknya bahkan lebih menyenangkan dibanding mereka yang mengonsumsi narkoba.


(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER