Jakarta, CNN Indonesia -- Pantai Indah Kapuk merupakan salah satu kawasan yang mungkin layak disebut sebagai 'surga' kuliner. Bagaimana tidak, di kawasan ini menjamur berbagai restoran yang menawarkan beragam makanan.
Mulai dari camilan, es krim, hingga berbagai menu makanan utama pun dijajakan restoran di kawasan ini. Ada makanan India, Asia, Eropa, bahkan sampai Amerika.
Kala itu saat sedang menelusuri jalan Marina Indah Raya, ada sebuah restoran yang cukup menyita perhatian. Tak seperti restoran di sekitarnya yang menggunakan arsitektur bangunan asli ruko yang ditempatinya, restoran ini hadir mencolok dengan konsep kayu-kayu American style.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wine & Meat Co, itulah nama yang terpampang besar di bagian depan restoran ini. Dari namanya saja sudah jelas restoran ini menyajikan wine dan juga menu daging.
Tapi seperti apa mereka menyajikannya. Itulah yang mengusik rasa penasaran, selain juga ingin melihat desain bagian dalam dari restoran yang eye catchy ini.
Kaca-kaca besar yang berada di muka bangunan sebenarnya sedikit mengobati rasa penasaran. Dari luar pun desain restoran ini sudah sedikit terlihat. Sepertinya suasananya begitu hangat.
Benar saja, melangkahkan kaki masuk di restoran ini kesan hangat langsung menyergap. Bukan karena bangunan ini tidak menggunakan penyejuk ruangan, tapi lebih pada komponen yang dipilih dalam mendesain ruangan.
Dominasi kayu-kayu pada atap dan bata ekspos untuk dinding serta bagian lantai semen poles membuat dekorasi tempat ini sederhana namun terlihat mewah dan berkarakter. Belum lagi pada bagian atapnya ada area di mana balok-balok kayu disusun sedemikian rupa untuk menambah nilai artistik.
Restoran ini terdiri dari dua area. Smoking room dan non smoking room. Buat para pengguna smoking room tak perlu khawatir kepanasan. Sebab, di area tersebut ada penyejuk udara dan kipas angin.
Di area smoking room juga tersedia sebuah panggung kecil dan piano besar. Pasalnya, tiap akhir pekan ada live music. Jazz, swing atau bosanova pada hari Jumat sementara Sabtu lebih pada memainkan lagu top 40.
Puas mengamati sekeliling restoran, waktunya memesan makanan. Begitu buku menu di tangan, rasa tak percaya pun datang. Ternyata restoran yang terlihat mewah ini memiliki menu dengan harga yang terjangkau.
Harga makanan dan minuman di sini berkisar antara Rp 39 ribu - Rp 185 ribu. Tentu saja harga ini di luar harga wine. Harga yang cukup terjangkau mengingat menu yang ditawarkan adalah daging.
Penasaran dengan harganya, saya pun memesan menu short plate. Satu porsi daging sapi bagian perut, disajikan dengan mashed potato dan salad, serta saus yang bisa Anda pilih sendiri dibanderol dengan harga Rp 69 ribu.
Tak sabar, garpu dan pisau pun langsung menyambar. Daging yang dipesan dengan tingkat kematangan medium itu sangat empuk. Anda tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk memotongnya.
Daging yang tampak gosong di luar namun masih agak berwarna merah di dalam memiliki rasa khas daging panggangnya yang begitu nikmat. Kabar baiknya efek gosong tak meninggalkan rasa pahit di lidah. Berbeda dengan steak lainnya.
Wine & Meat Co memang memiliki perbedaan dengan restoran lainnya dalam memasak dagingnya. "Special meat di grill ala Argentina style. Kami bakarnya pakai arang," kata Store Manager Wine & Meat Co, Syahrizal pada CNN Indonesia. Pantas saja rasanya berbeda, sementara yang lainnya memanggang steak menggunakan panggangan.
Untuk mushroom sauce dan mashed potato serta salad sebagai pelengkap si daging pun jadi kombinasi yang ciamik. Sayangnya, mashed potatonya masih terlalu kasar dan kurang creamy.
Hampir sama dengan short plate, menu short ribs yang disajikan di sini juga memiliki daging yang empuk. Bedanya mungkin hanya di sensasi memakannya saja. Makan short ribs lebih seru sebab bisa menggeragoti daging iga yang menempel pada tulang sampai bersih.
Pergi ke Wine & Meat Co rasanya tidak sah jika tak mencoba burger merah atau hitamnya. Sebenarnya kedua menu ini tidak terlalu berbeda, hanya saja roti warna merah terasa lebih lembut. Syahrizal mengatakan mereka memproduksi rotinya sendiri. Sementara untuk dagingnya cukup tebal dengan rasa gurih dan empuk.
Selain daging, di sini juga ada menu lain. Salah satunya adalah spaghetti Jepang. Spaghetti ini disajikan dengan pouched egg dan sedikit daun bawang di atasnya.
Sebenarnya melihat tampilan menu ini seperti melihat mi goreng biasa, rasanya pun tak jauh berbeda. Syahrizal menjelaskan bumbu makanan di restoran ini memang sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. "Ikutin selera. Orang biasanya kan suka mi goreng. Kami bikinnya kayak rasa mi goreng," ujar Syahrizal.
Rasa spaghetti ini cenderung gurih. Mungkin efek dari shoyu sauce yang digunakan dalam mengolahnya. Satu yang kurang dari menu ini adalah spaghettinya yang kurang al dente. Sayang sekali.
Bagi Anda yang sedang diet, tenang saja, restoran ini mengadakan menu caesar salad. Katanya, salad di sini berbeda dari salad lainnya. Namanya grill letuce salad.
Mungkin Anda bertanya-tanya dengan kata-kata grill di depannya. Tak usah bingung, letuce yang merupakan bahan utama salad ini memang dipanggang sebelum disajikan. Sayuran hijau itu disajikan dengan honey mustard.
Rasanya cukup unik. Anda sedikit sensasi panggang yang terasa ketika mengunyah letuce. Meski agak layu letucenya tetap renyah.
Sebenarnya restoran ini bukanlah pemain baru. Sebelumnya restoran ini bernama Vity Wine Boutiqe. Tidak ada makanan utama yang dijual, hanya ada wine dan beberapa makanan ringan.
Namun seiring berjalannya waktu, pengelola memutuskan untuk re-branding. Bahkan mengubah mama restorannya. Hal ini dilakukan untuk merangkul pelanggan yang cakupannya lebih luas lagi.
Sebagai restoran yang menyajikan wine, Wine & Meat Co punya ruangan khusus untuk penyimpanan wine-nya. Ruangannya memang tak seberapa besar, tapi setidaknya botol-botol wine itu bisa tinggal dengan nyaman.
 Koleksi wine di Wine & Meat Co, Jakarta Utara (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
"Wine di sini ada dari beberapa negara, yaitu Argentina, Chili, Perancis, Amerika, Australia, New Zealand, Italia, dan Spanyol," kata Syahrizal.
Ia juga mengatakan, sebagian besar tamunya yang datang makan malam dengan wine. "Biasanya sweet red wine,"ujarnya menambahkan.
Untuk memilih wine di sini, Anda bisa memesannya melalui pramusaji atau mengunjungi tempat penyimpanan wine sendiri. "Tinggal masuk, lalu pilih. Seperti retail saja," kata Syahrizal.
Jika Anda membutuhkan penjelasan, Syahrizal pun bisa mencoba berbagi informasinya. Pasalnya, ia juga merupakan wine sommelier atau penyicip wine. Tak jarang ia pun mau berbagi tips menyimpan wine dengan pengunjung.
Bagi Anda yang ingin mencoba wine maupun aneka sajian daging di Wine & Meat Co, restoran ini buka setiap Senin-Jumat pukul 4 sore hingga pukul 1 dini hari. Sementara di akhir pekan, restoran ini buka pukul 5 sore hingga pukul 2 dini hari.