Jakarta, CNN Indonesia -- Bogor telah lama menjadi salah satu kota tujuan wisata atau sekadar istirahat dari kepenatan ibu kota, bahkan dari sejak Jakarta masih bernama Batavia.
Di salah satu sudut kota Bogor yang menjadi tempat peninggalan sejarah dan Pecinan terkenal yang ada di Jalan Suryakencana, kini telah berdiri satu-satunya hotel di kawasan tersebut, The 101.
Hotel yang pengelolaannya di bawah PHM Hospitality ini baru saja diresmikan Januari lalu dan kini sudah mulai beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyempil di antara bangunan-bangunan tua khas Pecinan yang berada di kiri kanan Jalan Suryakencana, The 101 menjulang setinggi delapan lantai dengan aristektur khas art-deco guna menyesuaikan dengan arsitektur sekelilingnya.
Mengusung konsep Smart Stylish Experience, hotel ini menawarkan konsep penginapan bagi para masyarakat urban yang tetap ingin nyaman, modern, namun tak tertinggal nuansa kolonial dari Suryakencana.
Hotel bintang empat mid premium ini terdiri dari tiga jenis kamar, yaitu Deluxe, Deluxe Balcony, dan Suite. Harga dipatok dari Rp 1,2 juta hingga Rp 1,9 juta, namun bila wholeseller memiliki harga yang berbeda, yaitu Rp 648 ribu hingga Rp 1 juta.
Seperti selayaknya hotel pada umumnya, The 101 juga menawarkan paket-paket lain sperti meeting, wedding, dan acara korporat atau keluarga lainnya.
"Kami memang mengincar untuk kelas korporat juga untuk keluarga," kata Willy Suderes, General Manager The 101 Bogor Suryakencana (18/4). "Kami menjanjikan nuansa yang homy, terasa di rumah."
Untuk jenis Deluxe Balcony, pihak pengelola menjanjikan kamar seukuran 22-26 meter per segi dengan balkon yang menghadap pemandangan kota Bogor. Sedangkan untuk jenis Suite, the 101 menjanjikan pemandangan Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak, jika tidak tertutup kabut.
Fasilitas lainnya dari the 101 di setiap kamar adalah LED TV dengan kanal lokal dan internasional, pendingin ruangan VRV (Variable Refrigerant Volume) yang menjanjikan hemat energi, dan hair dryer di setiap kamar mandi.
Selain itu, ada ballroom dengan kapasitas 300 orang, empat ruang pertemuan dengan kapasitas 20-100 orang, Djoeragan Resto & Lounge dengan kapasitas 175 seats, kolam renang, gym dan sauna.
Dari segi pelayanan, the 101 hampir dibilang tidak jauh berbeda dengan pelayanan hotel bintang empat pada umumnya, yang membedakan adalah konsep hotel yang tidak terlalu formal dan terkesan akrab. Cocok bagi pengunjung yang memiliki karakter sosial yang tinggi dan dinamis.
Konsep Smart Stylish Experience sebenarnya tidak berbeda dengan konsep pelayanan hotel yang mengusung urban pada umumnya, pemesanan via daring, interior kontemporer, dan ruang kamar yang lebih kecil, sehingga sulit menemukan perbedaan hotel ini ketimbang hotel sejenis di Bogor.
Pemilihan tempat di Suryakencana sebenarnya merupakan suatu ide yang bagus. Jalan ini adalah satu-satunya Pecinan di Bogor yang terkenal memiliki banyak jajanan pasar atau kaki lima yang enak dan murah. Namun, permasalahan yang ada di Jalan Suryakencana adalah jalan satu arah dengan kesemrawutan yang membuat emosi meningkat baik bagi pengendara ataupun pejalan kaki.
Kawasan Pecinan yang tidak dirawat dengan baik oleh Pemerintah Kota Bogor ditambah keberadaan Pasar Bogor yang merupakan kategori pasar tradisional menambah kesan kumuh, padat, kotor, semrawut, dan jorok ketika hujan turun.
Gedung hotel yang bersinggungan langsung dengan pemukiman padat Suryakencana menjadikan segala aktivitas tidak dapat terasa privat ataupun tenang. Suara orkes tunggal dari rumah sebelah pun terdengar jelas dari lantai dua, terasa benar-benar di rumah bukan di hotel seperti yang dijanjikan pengelola.
Hotel ini tampaknya memang ditujukan untuk pengunjung yang ingin memesan secara borongan, bukan secara individu, misalkan keluarga atau korporat. Kebanyakan kamar yang tersedia adalah twin bed.
Suasana dari kamar hotel sendiri pun masih terkesan ramai, sayup-sayup dari kamar masih terdengar suara kendaraan di jalanan, sehingga kurang cocok bagi pengunjung yang mencari privasi ataupun ketenangan bak vila di Puncak.
Agaknya jika memang the 101 ingin menyatu dengan konsep Pecinan yang ada di Suryakencana, baiknya menggunakan konsep yang lain, bukan lagi urban yang dipaksakan dengan art-deco, dan mengutamakan ketenangan jika memang ingin mengincar pengunjung yang ingin beristirahat di Bogor.
(mer/mer)