Bahaya Kebiasaan Menyontek Resep Obat Orang Lain

Utami Widowati | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 07:02 WIB
Tak sedikit pasien di Indonesia seringkali menganggap enteng obat dengan menyontek resep orang dekat mereka yang punya keluhan sama.
Jangan malas berkonsultasi dengan dokter, karena kondisi tubuh tiap manusia berbeda. (AlexRaths/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Hai apa kabar? Sehat?” sapaan hangat seperti ini sangat kental dengan kebiasaan orang Indonesia. Tentu saja ini adalah hal yang sangat baik untuk menjalin keakraban dengan orang lain, baik itu kerabat atau sahabat.

Namun buat Dr. Roy P Sibarani, SpPD-KEMD, sapaan ini bermakna lebih luas. “Ini artinya siapapun menganggap masalah kesehatan adalah hal yang sangat penting. Bukan hanya merasa sehat tapi juga meyakinkan bahwa yang bersangkutan merasa berada dalam kondisi paling optimal,” kata Roy.

Hanya saja dalam perkembangan manusia, masalah kesehatan tak hanya diancam oleh masalah infeksi. Namun justru lebih sering diancam oleh penyakit degeneratif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena manusia bagaimanapun tak bisa melawan waktu,” kata Roy dalam seminar tentang Preventif Medicine yang diadakan Prodia akhir pekan lalu di Hotel Grand Zuri Bumi Serpong Damai.

Penyakit degeneratif menurut data WHO telah menyebabkan kematian 38 juta orang dengan 3/4 kasusnya terjadi di negara berkembang. Ironisnya 16 juta kematian akibat penyakit degeratif justru terjadi pada mereka yang berusia dibawah 70 tahun.

Disebutkan beberapa jenis penyakit degeneratif misalnya masalah jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus, ginjal dan hipertensi dan sindrom metabolik.

Berbagai penyakit selain bisa dicegah sebenarnya juga bisa ditahan laju perkembangannya dengan dengan gaya hidup dan aktivitas fisik yang tepat.

Tentu saja dengan menambah satu faktor lagi yakni dengan pengobatan yang tepat, ketika tes laboratorium membuktikan seseorang telah mengidap salah satu penyakit degeneratif itu.

Sayangnya Roy mencatat ada kebiasaan buruk beberapa orang yang enggan untuk berkonsultasi  langsung dengan dokter. Yakni menggunakan resep obat teman atau kerabat dengan keluhan yang sama.

“Padahal saya bilang sejak kecilpun kita diajari untuk tidak mencontek. Tapi ada lho pasien saya yang sampai tujuh tahun menggunakan resep milik saudaranya dengan penyakit yang sama,” kata Roy.

Kebiasan ini menurut pengalaman Roy sangat berbahaya. Karena bagaimanapun tidak ada satu individupun yang sama, bahkan anak kembar sekalipun.

“Tiap-tiap pribadi itu punya kekhususan. Bahkan dunia medis sejak tahun 2009 telah mengembangkan patient center approach,” kata Roy.

Roy menyebut dengan pendekatan ini bukan berarti misalkan untuk 1.000 pasien akan ada 1.000 obat yang berbeda. Tapi dengan pendekatan ini, pasien akan mendapatkan resep obat dengan kadar yang paling cocok dengan dirinya sehingga kerja obat lebih efektif.

“Misalnya untuk dua orang pasien diabetes, tentu beda kadar obat untuk pria dan wanita, berat badan dan usianya bagaimana. Lebih spesifik lagi jika kita membandingkan juga pola makannya bagaimana, aktivitasnya bagaimana,” kata Roy. Semua ini menurut Roy hanya bisa terlaksana jika pasien punya komunikasi yang baik dan terbuka dengan dokternya. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER