Antibiotik Injeksi Lebih Cepat Bekerja Dibandingkan Oral

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 09:40 WIB
Biasanya hampir setiap pasien infeksi bakteri memang diharuskan mengonsumsi antibiotik untuk bisa sembuh dan sehat kembali.
Ilustrasi (Thinkstock / Paket)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini masyarakat telanjur akrab dengan konsumsi antibiotik berbentuk tablet dan sejenisnya. Minum tiga kali sehari dan harus habis, begitulah pesan yang selalu diberikan oleh dokter dan para apoteker.

Biasanya hampir setiap pasien infeksi bakteri memang diharuskan mengonsumsi antibiotik untuk bisa sembuh dan sehat kembali. Sebab, antibiotik ini bisa melawan infeksi bakteri. Ia bisa menekan dan menghentikan pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam tubuh.

Tapi, ternyata ada yang lebih efektif daripada mengonsumsi antibiotik oral. Direktur Utama RSCM, Czeresna Heriawan mengatakan kerja antibiotik injeksi lebih cepat dibandingkan antibiotik oral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Antibiotik oral waktu ditelan akan masuk ke saluran cerna, kemudian ke lambung, baru usus halus. Kemudian diserap di usus halus, masuk ke pembuluh darah lalu sampai ke organ," kata Czeresna menjelaskan.

Ia berujar, proses ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sementara antibiotik injeksi bisa sampai ke organ dalam waktu yang lebih singkat karena ada proses yang tidak harus ia jalankan.

"Kalau langsung disuntik, langsung masuk ke pembuluh darah. Enggak butuh waktu," ujar Czeresna.

Memang tidak semua orang membututuhkan antibiotik jenis ini. Hanya orang dengan infeksi berat yang biasanya memakai antibiotik injeksi.

"Kalau infeksinya berat, injeksi. Kalau ringan bisa oral," katanya.

Terkait dengan antibiotik injeksi, RSCM Kiara membuka klinik khusus untuk pemberian antibiotik injeksi pada Kamis (23/4). Klinik ini merupakan klinik antibiotik injeksi pertama di Indonesia.

(Baca juga: Klinik Antibiotik Pertama di Indonesia Telah Diresmikan)


(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER