Jakarta, CNN Indonesia -- Jika dibandingkan dengan laki-laki, lebih banyak perempuan yang berjuang menurunkan berat badan. Meski mengonsumsi makanan yang sama dan melakukan olahraga berbarengan, nyatanya menurunkan berat badan menjadi hal yang lebih berat bagi Kaum Hawa. Mengapa demikian?
Menurut pelatih Bob Harper di majalah
Time, ada standar ganda yang membuat perempuan lebih sulit menurunkan berat badan dibandingkan laki-laki.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut alasan yang menyulitkan perempuan turun berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tubuh laki-laki memiliki lebih banyak otot dibandingkan perempuan, dan massa tubuh perempuan terdiri dari lemak 10 persen lebih banyak dibandingkan laki-laki. Metabolisme tubuh laki-laki pun lebih cepat dibandingkan perempuan.
Dengan kombinasi massa otot yang lebih banyak dan metabolisme yang lebih cepat, tubuh laki-laki akan membakar kalori lebih cepat dan memiliki waktu lebih mudah untuk menurunkan berat badan dibandingkan perempuan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengklaim bahwa laki-laki dapat menangani keinginan mengidam makanan lebih baik dibandingkan perempuan, karena secara teori perempuan memiliki masalah yang lebih emosional sehingga sulit untuk mengontrol keinginan makan.
Banyak perempuan yang melarikan diri pada makanan ketika mereka kesepian, sedih, depresi, stres, yang membuat penurunan berat badan menjadi makin menantang.
Banyak perempuan yang tidak menyadari kalori ekstra yang masuk ke dalam tubuhnya selama satu hari. Misalnya, makan di depan televisi atau saat membaca dapat menyebabkan makanan dikonsumsi dengan cepat, bahkan tanpa sadar meski Anda tidak benar-benar lapar.
Karena kebiasaan tersebut, perempuan seringkali mengonsumsi makanan lebih banyak daripada yang ia pikirkan. Marisa Sherry, seorang ahli diet terdaftar mengatakan, “Ketika Anda stres atau lelah, sangat mudah untuk lupa ketika tangan Anda masuk ke dalam stoples kue.”
Menurut CNN, satu dari 10 perempuan memiliki masalah sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, yaitu ketika tubuh perempuan kelebihan hormon laki-laki. PCOS juga dapat menjadi indikator masalah dengan gula darah yang menyebabkan penyimpanan lemak di sekitar pinggang dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Hormon tiroid juga dapat menyebabkan masalah. Kelenjar tiroid mengatur metabolisme dan memengaruhi cara tubuh membakar kalori. Jika kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon, dapat menyebabkan hipotiroidisme dan mencegah penurunan berat badan.
Kurang tidur dapat menyebabkan pelepasan kortisol, hormon stres yang dapat menyebabkan nafsu makan dan menghambat penurunan berat badan. CBS News mengklaim bahwa perempuan membutuhkan setidaknya tujuh jam waktu tidur malam agar tubuhnya berfungsi dengan baik. Juga, jika Anda sedang tidur, Anda tidak akan bisa makan.
Perempuan menjalani kehidupan yang sangat sibuk, dengan bekerja di luar rumah dan juga mengurus keluarga. Mendapatkan tidur yang cukup sehingga dapat memulai hari dengan segar dan sehat merupakan tantangan bagi banyak perempuan.
Perempuan susah turun berat badan karena seringkali menjadi orang yang ‘membersihkan’ makanan sisa di piring anak-anaknya. Perasaan sayang membuat perempuan tidak tega membuang makanan sisa ke tempat sampah, dan lebih memilih untuk memakannya.