Wanita Gemuk Berisiko Besar Lahirkan Anak Autis dan ADHD

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 13:49 WIB
Anak-anak dari ibu sangat gemuk, dengan BMI lebih besar 35, punya risiko dua kali lebih besar mengalami gejala emosional.
Anak dari ibu yang mengalami obesitas parah sebelum hamil akan mengalami masalah perkembangan atau emosional. (Getty Images/ Manuel Faba Ortega)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak berusia enam tahun yang ibunya mengalami obesitas atau kegemukan parah sebelum hamil akan mengalami masalah perkembangan atau emosional, daripada anak dari ibu dengan berat sehat, berdasarkan penelitian terbaru, dilansir dari laman Reuters.

Bukti ini ditemukan oleh para peneliti pada dua penemuan sebelumnya, kata Heejo Jo, pemimpin penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahaan Penyakit di Atlanta, Georgia. “Kami ingin menemukan hubungan yang sama dengan menggunakan berbagai ukuran berbeda,” kata Jo.

Jo mengatakan, dia dan timnya menemukan asosiasi yang cukup besar. “Jauh lebih besar dari yang kita duga,” ungkapnya. Dia dan rekannya mempelajari 1.311 data pasangan ibu dan anak yang dikumpulkan  antara 2005 dan 2012. Termasuk indeks massa tubuh ibu sebelum kehamilan, dan laporan masalah psikososial anak pada usia enam tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti juga memasukkan diagnosa perkembangan anak-anak dan layanan kebutuhan khusus yang mereka terima. Anak-anak dari ibu sangat gemuk, dengan BMI lebih besar 35, punya risiko dua kali lebih besar mengalami gejala emosional.

Misalnya, masalah dengan teman sebaya dan kesulitan psikososial lainnya. Ini dibandingkan dengan ibu yang memiliki BMI sehat, antara 18,5 dan 25.

Mereka juga tiga kali berisiko lebih besar terdiagnosis gangguan spektrum autisme, dan empat kali lebih mungkin memiliki gangguan attention-deficit/ hyperactivity disorder (ADHD), seperti dilaporkan dalam jurnal Pediatrics.

Para peneliti memperhitungkan berat badan pada masa kehamilan, diabetes kehamilan, durasi menyusui, depresi pasca-melahirkan, dan berat badan bayi saat lahir.

“Kita tahu obesitas berhubungan dengan masalah kesehatan selama kehamilan dan selama kita hidup,” kata JO. “Saya pikir ini menambah informasi bahwa obesitas tidak hanya memengaruhi kesehatan perempuan tetapi juga kesehatan untuk anaknya di masa depan.”

Sementara itu, Jed Friedman dari Universitas Denver Colorado mengatakan, diet selama kehamilan dan menyusui memainkan peran sangat signifikan pada kesehatan anak. Perempuan harus menerima perawatan komprehensif dan membahas semua masalah kesehatan dan medis dengan dokter sebelum hamil, termasuk berat badan.

“Penurunan berat badan pra-kehamilan dianjurkan untuk perempuan sangat gemuk,” kata Friedman. Semakin sehat perempuan memasuki masa kehamilan, maka semakin baik, ucapnya.

Badan Pediatrik di Amerika menyarankan, anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau cacat pada usia 8, 18, 24, dan 30 bulan, dan ibu yang mengalami obesitas parah sebelum hamil harus diperiksa sampai tuntas. “Dan jika mereka mengalami masalah apapun, bawa anak segera (untuk diperiksa),” ucap Friedman.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER