Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi pasien kanker payudara yang memiliki mutasi gen, sehingga meningkatkan risiko penyakit mereka seperti Angelina Jolie, mengangkat indung telur dapat menyelamatkan nyawa mereka, berdasarkan sebuah penelitian.
Operasi tidak hanya membantu mencegah kanker ovarium, tetapi juga meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara, menurut penelitian yang dilakukan oleh Women College Research Institute di Toronto.
Peneliti mengamati kasus pada lebih dari 600 perempuan dengan mutasi gen BRCA 1 yang sudah didiagnosis dengan kanker payudara stadium satu atau dua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menemukan, pasien yang melakukan pengangkatan indung telur setelah terdiagnosis kanker payudara, memiliki kemungkinan 62 persen untuk hidup 20 tahun lagi, dibandingkan mereka yang tidak.
Melakukan operasi dua tahun setelah terdiagnosis kanker payudara meningkatkan kemungkinan pasien bertahan hidup sebanyak 73 persen, kata para peneliti.
“Kami merekomendasikan, operasi akan dilakukan pada tahun pertama pengobatan untuk memaksimalkan manfaatnya,” kata peneliti dari Women's College Research Institute, Kelly Metcalfe dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Oncology, seperti dilansir dari laman resmi JAMA Oncology.
Rekomendasi ini dianggap masuk akal, tetapi bukan merupakan kenyataan bagi banyak perempuan, kata Stephanie Bernik, kepala bedah onkologi Rumah Sakit Lenox Hill.
“Idealnya, semakin cepat Anda melakukannya maka semakin baik. Tapi banyak dari para perempuan tersebut yang masih muda, dan mereka ingin memiliki anak,” kata Bernik. “Anda harus mempertimbangkan risiko dan manfaat.”
Banyak ahli bedah kanker payudara sudah berbicara dengan pasien yang punya memiliki mutasi BRCA. Pasien diberitahu, mengangkat indung telur dapat menurunkan risiko kanker di masa depan,” kata Bernik.
(win/mer)