Polusi Udara Bikin Bayi Lahir dengan Kurang Berat Badan

Utami Widowati | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 14:26 WIB
Sebuah penelitian menemukan bahwa kualitas udara yang dihirup calon ibu semasa hamil sangat berpengaruh pada kondisi berat bayi saat lahir.
Ilustrasi janin. (Thinkstock/Monkey Business Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bayi yang lahir dengan berat badan kurang sudah diketahui akan membawa sejumlah risiko penyakit. Hingga saat ini sudah jadi kesepakatan bahwa berat bayi yang ideal di Indonesia minimal 2,5 kilogram.

Pertanyaannya mengapa ada bayi-bayi yang lahir dengan berat badan kurang?  Sebuah penelitian menemukan bahwa kualitas udara yang dihirup calon ibu semasa hamil sangat berpengaruh pada kondisi berat bayi saat lahir.

Ibu yang tinggal dan menghirup udara yang penuh polusi berdasarkan penelitian itu terbukti lebih mungkin melahirkan anak-anak dengan berat badan kurang. Terutama di masa-masa menjelang kelahiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini adalah penelitian pertama pada ibu yang hamil 8 bulan yang menunjukkan bahwa kadar polusi udara memengaruhi berat bayi saat lahir,” kata David Rich, epidemiologist dari University of Rochester Medical Centre di New York, dan penulis penelitian yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives.

Penelitian ini berhubungan dengan efek kontrol kualitas udara saat berlangsung Olimpiade Beijing pada tahun 2008 di China. Penelitian dilakukan terhadap 84 ribu kelahiran dari ibu yang tinggal di daerah padat penduduk selama olimpiade berlangsung. Saat itu pemerintah memberlakukan peraturan pengurangan kendaraan bermotor baik untuk pribadi ataupun untuk industri. Tujuannya semula untuk memberi ruang lebih banyak bagi para atlet mendapatkan udara segar.

Peneliti menemukan bahwa perempuan yang hamil delapan bulan saat olimpiade berlangsung mendapat keuntungan dari kualitas udara yang baik dari kebijakan udara bersih itu. Bayi-bayi itu rata-rata 23 gram lebih berat dari pada bayi yang lahir tahun 2007 dan 2009, ketika tidak ada pengendalian udara yang baik.

Seperti diketahui polusi udara di China adalah yang terburuk di dunia. Dengan pengendalian polusi udara yang dilakukan itu hasilnya terjadi penurunan  60 persen kadar sulfur dioksida di udara,  48 persen penurunan kadar karbon monoxida dan 43 persen penurunan kadar nitrogen dioksida dan penurunan partikel kecil di udara hingga  2,5 mikron yang bisa mengakibatkan tingginya polusi.

“Penelitian kami menyimpulkan  bahwa pengendalian polusi dalam waktu singkat pun bisa memberi keuntungan bagi kesehatan publik, “ kata Rich seperti dikutip Independent.

Kehamilan pada bulan-bulan akhir sangat penting untuk pertumbuhan janin, karena saat inilah pertumbuhan tubuhnya jadi lebih cepat. Terutama saat perkembangan sistem saraf pusat, sistem pembuluh darah serta kerangka tubuh.

Junfeng Zhang peneliti dari Duke University di North Carolina yang memimpin penelitian ini mengatakan, “Meski Beijing disebut dari yang paling terpolusi, namun banyak kota lain yang juga mengalami masalah serupa. Penelitan ini menunjukkan bahwa  pengendalian polusi bahkan dalam jangka waktu singkatpun, bisa memberikan dampak positif untuk kesehatan.”  

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER