Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki penampilan menarik dan menawan adalah dambaan setiap orang. Lihat saja penampilan para selebriti yang selalu mendapat sanjungan, siapa yang mau menolak.
Tak heran banyak orang yang menjadikan para selebriti sebagai panutan atau biasanya disebut idola. Akhirnya banyak orang yang mengikuti gaya berpakaian para selebriti untuk mendapat sanjungan yang sama.
Punya idola yang sangat dikagumi memang sah-sah saja. Tapi ketika Anda sudah menjadikan idola itu sebagai kiblat berpenampilan atau berperilaku, Anda perlu berhati-hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Psikolog Vera Itabiliana, mengatakan jika seseorang kerap meniru penampilan orang lain atau bahkan menjiplaknya untuk mendapatkan pengakuan dan pujian yang sama, dampak ke depannya ia tidak akan menemukan siapa dirinya yang sebenarnya.
"Sebenarnya mereka menderita," kata Vera. Ada bagian dari diri mereka yang tidak bisa mereka ekspresikan keluar. "Seperti kasusnya Robin Williams. Lama-lama bisa depresi," ujarnya menjelaskan.
Menurut Vera, para
copycat akan selalu hidup di bawah bayang-bayang idolanya. Akibatnya, mereka tidak bisa mengembangkan potensi diri mereka sendiri.
Dan bayangkan jika seorang
copycat kehilangan role modelnya. Apa yang terjadi?
Vera menjelaskan mereka akan mengalami kebingungan. Dalam psikologi ini disebut
identity confusion. Akhirnya mereka pun akan mencari pelarian lain dan tetap tidak menjadi diri sendiri. "Bisa mencari sosok lain atau bisa depresi sendiri kalau enggak ada yang menggantikan," ujarnya.
(mer/mer)