Perut Begah & Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Gejala Kanker

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Mei 2015 17:21 WIB
Sayangnya kanker ovarium sulit untuk dideteksi dini. Bahkan sampai saat ini belum ditemukan metode untuk mendeteksinya.
Ilustrasi (Thinkstock/KatarzynaBialasiewicz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker ovarium memang tidak menyerang sebanyak kanker payudara. Namun, kanker ovarium juga tak kalah bahayanya. 

Sayangnya kanker ovarium sulit untuk dideteksi dini. Bahkan sampai saat ini belum ditemukan metode untuk mendeteksinya. 

"Seluruh dunia sulit deteksi dini kanker ovarium. Enam puluh persen lebih ditemukan sudah stadium lanjut," kata dokter Andrijono dalam acara Kenali Lebih Jauh Kanker Ovarium yang diadakan di kawasan Cikini, Jakarta. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada stadium nol, sel-sel kanker mulai terbentuk di dalam ovarium (indung telur) dan belum menyebar. Berlanjut ke stadium satu, sel kanker mulai di temukan pada salah satu bahkan kedua ovarium. 

Ketika stadium dua, sel kanker sudah menyebar ke area sekitar panggul seperti rahim dan tuba fallopi. Baru pada stadium tiga, sel kanker sudah menyebar ke laut daerah panggul dan menyerang kelenjar getah bening di perut. 

Biasanya pada stadium lanjut ini, gejala kanker ovarium baru mulai terasa. Namun gejalanya tidak khas, masih mirip dengan gejala penyakit lain, seperti gangguan sistem pencernaan. 

"Keluhannya biasanya begah, perutnya menbesar, dan sakit," kata dokter Andrijono. Ia melanjutkan, gejala lainnya juga bisa disertai dengan sulit makan karena seperti ada yang menekan dari dalam perut. 

"Sering kencing juga itu harus waspada. Jangan-jangan bukan beser saja," ujar dokter Andri. "Kalau sering kencing cepat dicek karena bisa jadi ada benjolan di dalam rahim atau indung telur."

Gangguan pencernaan ini juga bisa seperti berangin atau mual, sampai dengan konstipasi atau susah buang air besar. 

Anda pun bisa sampai kehilangan nafsu makan, lingkar perut bertambah, cepat lelah, dan juga nyeri pada punggung belakang.

Sementata itu untuk gangguan haid, dokter Andrijono mengatakan tergantung jenis kankernya. Sebab ada kanker yang menghasilkan hormon ada yang tidak. Yang menghasilkan hormon tentu akan memengaruhi haid. 

"Kalau haidnya sakit periksa. Kalau sudah bersih mens lagi cepat dicek," ujar dokter Andrijono mengimbau. 

Jika gejala ini sudah mulai terasa sebaiknya Anda perisakan ke dokter. Karena jika tak ditangani kanker ovarium bisa berlanjut ke stadium berikutnya, yaitu stadium empat.

Pada stadium ini sel kanker akan menyebar ke organ lain di luar perut misalnya hati dan paru. Ini akan membuat sel kanker sulit dimusnahkan dan artinya Anda sulit disembuhkan. 

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER