Jakarta, CNN Indonesia -- Selain kanker serviks atau kanker mulut rahim, ada jenis kanker lainnya yang cukup berbahaya bagi perempuan, yaitu kanker ovarium. Sebanyak 250 ribu perempuan di dunia terdiagnosa kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan kanker yang tumbuh di dalam ovarium atau sel indung telur. Setiap perempuan memiliki dua ovarium yang berada di sisi kanan dan kiri rahimnya.
Ovarium memiliki ukuran sebesar kacang almond. Namun, ketika sudah terkena kanker, ukurannya akan membesar karena terdapat tumor di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, kanker ovarium biasanya tak bisa dideteksi secara dini. Tidak seperti kanker payudara yang bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.
Dokter sub-spesialis Obstetri dan Ginekologi Onkologi dari Universitas Indonesia, Andrijono mengatakan, sayangnya kanker ovarium ini berkembang tanpa ada gejala.
"Seluruh dunia sulit deteksi dini kanker ovarium. 60 persen lebih ditemukan sudah stadium lanjut," kata dokter Andrijono dalam acara Kenali Lebih Jauh Kanker Ovarium yang diadakan di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (8/5).
Hal ini menyebabkan para penderita kanker ovarium tidak mengetahui bahwa dirinya telah mengidap penyakit tersebut karena memang tak ada gejala awalnya.
Andrijono pun menceritakan pengalamannya bertemu dengan pengidap kanker yang tidak mengalami gejala apapun. "Ada seorang guru senam di TV. Dia bawa temannya katanya tumor ovarium. Tapi tumornya jinak," kata dokter yang sekaligus ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) itu.
Kemudian ia menawarkan guru senam itu untuk mengecek kondisi ovariumnya juga. "Begitu saya USG, kaget. Yang ganas malah yang ini, bukan yang tadi," ujar Andrijono.
Guru senam itu pun sempat menampik karena ia mengaku tidak memiliki gejala apapun. Ternyata perutnya yang keras bukanlah karena ia sering senam melainkan karena adanya tumor.
"Akhirnya langsung kami operasi. Dan sekarang enggak ada keluhan dia. Untung pas senam kistanya enggak pecah, kalau pecah repot," kata Andrijono.
Untuk itulah ia mengimbau para perempuan agar sering memeriksakan kondisi organ intimnya. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
(mer/mer)