Pantai Boom Banyuwangi, Keindahan Alam Plus Pasir Berkhasiat

Utami Widowati | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2015 11:57 WIB
Tapi Pantai Boom Banyuwangi memang istimewa. Pertama, inilah satu-satunya pantai yang langsung berada di bibir kota Banyuwangi.
Pantai Boom Banyuwangi dengan pasirnya yang hitam tapi konon berkhasiat untuk pengobatan. (CNN Indonesia/Utami Widowati)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu, selamat datang di Pantai Boom Banyuwangi. Selamat bertamasya, semoga tamasya ini memberi manfaat kesehatan dan rasa gembira pada kita semua,” demikian pengumuman yang terdengar dari pengeras suara yang bisa langsung didengar saat kita memasuki area Pantai Boom di Banyuwangi.

Slamet (57) penjaga pantai itu tiap beberapa menit menyampaikan sejumlah pesan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pantai  pada para pengunjung disela-sela lagu khas Banyuwangi yang diputarnya.  Aha, ternyata Slamet tak hanya bertugas sebagai penjaga pantai tapi juga sekaligus sebagai DJ.

Tentu saja ini agak aneh. Sangat jarang terjadi saat memasuki sebuah area berwisata kita akan disambut dengan ucapan-ucapan penuh harapan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi Pantai Boom Banyuwangi memang istimewa. Pertama, inilah satu-satunya pantai yang langsung berada di bibir kota Banyuwangi.  

Memang jika kita berselancar di internet mencari pantai nan indah di Banyuwangi, kita bakal langsung ditawari sejumlah nama pantai yang bisa jadi obyek wisata.

Tapi butuh waktu dan upaya tambahan untuk menuju pantai-pantai itu yang beberapa diantaranya bahkan harus melewati jalan yang belum rata untuk sampai di tepi lautnya.

Kedua, yang istimewa dari Pantai Boom adalah tiket masuknya yang murah meriah. Hanya dengan Rp 3.000 dengan mobil kita bisa sampai di lokasi.

Pantai Boom yang hanya sekitar 20 menit jaraknya dari pusat kota Banyuwangi. (CNN Indonesia/ Utami Widowati)
Pantai ini memiliki sebuah teater terbuka yang sering kali digunakan untuk acara budaya, seperti misalnya Festival Gandrung Sewu.

Sebuah food court yang masih dalam bentuk sederhana dengan gubuk-gubuk bambu pun ada untuk sekadar menyeruput kopi dan kelapa muda.

Disepanjang bibir pantai sekitar 20 buah kursi pantai dengan payung warna-warni disewakan dengan harga Rp 20 ribu per kursi bagi mereka yang ingin menikmati hangatnya sinar matahari sembari memandang Pulau Bali dari kejauhan.  

Sejumlah taman yang mulai tampak rindang terlihat disekeliling pantai. Tak jemu-jemu Slamet yang bertugas dibawah Dinas Pertamanan dan Kebersihan Banyuwangi itu menyerukan orang yang tanpa sadar menginjak rerumputan.

“Mbak-mbak tolong jangan menginjak taman ya,” kata Slamet berseru saat melihat ada pengunjung melangkah diatas rumput.

Slamet mengatakan sebenarnya pengunjung rata-rata sudah cukup mengetahui bagaimana menjaga lingkungan pantai, meski sesekali dia perlu juga mengingatkan.

Bahkan, beberapa sampah yang pagi itu terlihat di pinggir pantai menurut Slamet tak semuanya akibat kelalaian pengunjung.

“Tidak bisa disalahkan semua, karena meski pengunjung tak membuang sampah sekalipun. Seringkali sampah datang dari laut yang berasal dari aliran sejumlah sungai disini,” kata Slamet kepada CNN Indonesia beberapa waktu lalu.

Untuk mengatasi hal itupun secara rutin, trus sampah mengangkut sampah yang ‘mendarat’ di pantai.

Namun jika butir-butir pasir yang jadi daya tarik  untuk berwisata ke Pantai Boom, ada sebuah cerita menarik.

“Biasanya kalau pagi disini banyak orang yang mencoba mengobati penyakit dengan merendam tubuh di pasirnya setelah itu baru berenang di lautnya,” kata Slamet.

Bahkan konon ada seorang ibu-ibu tua yang mulai lemah kakinya bisa berjalan dengan kukuh kembali setelah menggunakan pasir hitam dan abu-abu itu.

Entah benar atau tidak namun ada dugaan Pantai Boom memang mengandung kadar garam yang lebih banyak dari pantai lainnya. Tentu saja hal ini harus melewati penelitian lebih lanjut.

Memandang Pulau Bali dari kejauhan di Pantai Boom. (CNN Indonesia/ Utami Widowati)
(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER