Rentang Perhatian Manusia Modern Lebih Pendek dari Ikan Mas

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 15:10 WIB
Ikan kecil dapat berkonsentrasi selama sembilan detik dibandingkan dengan manusia yang mampu berkonsentrasi selama delapan detik.
Ikan mas bisa berkonsentrasi lebih lama dibandingkan manusia modern. (Getty Images/ sommail/thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manusia, sekarang memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dari ikan mas koki.

Temuan baru penelitian, yang dilakukan Microsoft, melaporkan bahwa ikan kecil dapat berkonsentrasi selama sembilan detik dibandingkan dengan manusia yang mampu berkonsentrasi selama delapan detik.

Para peneliti melihat tiga jenis perhatian. Pertama, perhatian berkelanjutan yaitu kemampuan untuk fokus pada satu tugas terus-menerus. Kedua, perhatian selektif, kemampuan untuk merespons ketika gangguan datang, dan perhatian untuk melakukan kegiatan bergantian yaitu multitasking.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendapatkan ukuran tingkat fokus, para peneliti meminta 2000 orang Kanada melakukan survei online, melakukan beberapa permainan, dan pengukuran otak dengan tenaga listrik.

Mereka menemukan, peningkatan penggunaan perangkat digital mengurangi perhatian berkelanjutan seseorang, tidak memengaruhi perhatian selektif, dan benar-benar meningkatkan perhatian melakukan kegiatan bergantian.

Itu artinya, kita kurang mampu untuk fokus pada satu tugas, tetapi semakin baik dalam melakukan beberapa tugas sekalipun.

Manusia telah menjadi begitu terobsesi dengan perangkat portabel dan kewalahan oleh konten yang sekarang dimiliki sehingga memberikan rentang perhatian yang lebih pendek dibandingkan dengan ikan mas koki.

Laporan itu mengatakan, rentang perhatian manusia telah menurun empat detik sejak tahun 2000. Inovasi-inovasi teknologi mungkin patut disalahkan.

“Sepuluh tahun yang lalu, satu-satunya yang saya periksa adalah telepon dan email saya,” kata Larry Rosen, pakar kecanduan teknologi dan profesor di Universitas Negeri California, seperti dilansir dari laman Time.

“Ini adalah kecemasan tentang tidak menjaga informasi.”

Teknologi baru juga menyebabkan seseorang mengembangkan perilaku adiktif,” kata studi tersebut. Sekitar tiga per empat orang berusia 18 sampai 24 tahun mengaku, mereka memeriksa ponsel mereka ketika mereka tidak memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan.

Hanya sepuluh persen dari orang di atas 65 tahun melakukan hal serupa. Namun, hasil penelitian tersebut mungkin bukan hal yang terlalu buruk, setidaknya untuk pengiklan yang mencoba menjangkau pelanggan potensial.

Penulis penelitian utama Alyson Gausby berteori, perubahan disebabkan oleh neuroplastisitas otak, kemampuannya untuk berubah seiring waktu.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER