Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, gejala khas yang tampak dari luar hanyalah mabuk atau jalan sempoyongan. Tapi jauh dari itu, ada banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh tepat ketika alkohol masuk ke dalam tubuh Anda.
Alkohol bisa memberi efek buruk pada otak hingga jantung. Dilansir dari laman
Menshealth, berikut berbagai perubahan yang terjadi di dalam tubuh ketika Anda mengonsumsi alkohol seperti yang dijelaskan Dr Mike McPhillips, seorang konsultan dari Inggris:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika alkohol masuk ke tubuh, otak tidak dapat memproses informasi secara efisien karena alkohol adalah depresan. Setelah menyerang korteks serebral, alkohol akan menumpulkan rasa sakit dan reseptor inhibisi.
Sistem limbik (pusat emosi tubuh) juga akan terpengaruh, membuat Anda merasakan perasaan bahagia.
90 Persen alkohol diserap ke dalam aliran darah melalui lambung dan usus, memengaruhi seluruh tubuh. Minuman bersoda dapat mempercepat proses tersebut, karena karbon dioksida membuka katup pilorus usus untuk mempercepat penyerapan.
Kandung kemih akan terisi lebih banyak air dari seharusnya karena alkohol dapat menghambat hormon antidiuretik vasopressin, yang merangsang ginjal untuk menyerap air kembali, sehingga Anda tidak merasa dehidrasi.
Alkohol dipecah menjadi zat kimia beracun acetaldehyde, yang selanjutnya dipecah menjadi air dan karbon dioksida.
Hati memetabolisme sekitar satu unit selama satu jam, sehingga alkohol terakhir yang masuk ke dalam tubuh Anda akan bertahan di dalam tubuh sampai hari berikutnya.
Jantung akan berdetak lebih cepat karena alkohol adalah vasodilator, membuat pembuluh darah santai dan menurunkan tekanan darah. Detak jantung Anda meningkat untuk mendapatkan darah yang cukup untuk organ-organ. Inilah sebabnya Anda akan merasa lebih panas.
Penelitian oleh University of Santa Barbara di AS menunjukkan bahwa alkohol dapat menghambat reseptor NMDA dari mengenali neurotransmitter glutamat, sehingga kenangan tidak benar-benar terbentuk.