Pentingnya Vaksinasi Mandiri untuk Lanjut Usia

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 20:02 WIB
Agar lansia bisa menikmati hidup dengan lebih sehat dan sejahtera vaksinasi mandiri sangat penting dilakukan.
Ilustrasi lansia. (szefei/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi mereka yang memasuki usia lanjut (lansia) tak ada yang lebih diinginkan selain hidup dengan tenang dan bahagia. Hal ini akan sangat mudah dicapai jika kualitas kesehatan para lansia juga cukup baik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012, penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun adalah 18 juta jiwa. Ini artinya tiga tahun lalu saja jumlah lansia tersebut mengisi 7,56 persen dari total populasi kita.

Diprediksi bahwa pada tahun 2035, jumlah ini akan meningkat hingga mencapai 10,6 persen. Maknanya dalam waktu 20 tahun mendatang, penduduk berusia lebih dari 60 tahun akan mencapai 32,39 juta jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu saja jika dengan jumlah yang besar itu, para lansia masih cukup produktif dan hidup sehat tak akan ada masalah.

Salah satu upaya menjaga hidup sehat yang semakin penting adalah vaksinasi khusus untuk lansia. Inilah yang dijabarkan dalam seminar untuk menyambut Hari Lanjut Usia Nasional 2015, di Double Tree Hotel Menteng, Kamis (21/5).

dr. Eka Viora, dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan vaksinasi lansia saat ini sedang diupayakan masuk menjadi program nasional.

"Sasaran kita untuk penyakit menular yang lebih banyak. Kita akan bahas ini lebih lanjut. Kita akan mencoba menghitung pembiayaannya, analisis kebijakan ekonomi dan sebagainya, sehingga bisa masuk menjadi program nasional,” kata Eka.

“Kalau program nasional sudah dicanangkan, obat biasanya akan lebih murah. Karena ini jumlah yang nanti akan dicover oleh program ini tentu akan sangat besar,” Eka menjelaskan.

Beberapa jenis penyakit pada lansia yang penting untuk menjaga kesehatan lansia di antaranya adalah jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus, kanker, paru-paru obstruktif kronis dan demensia. 

Sementara jenis  penyakit infeksi yang biasa menyerang lansia dan bisa dicegah dengan vaksinasi misalnya pneumonia, herpes zoster, TBC, influenza, infeksi saluran kemih dan saluran cerna.

Prof. DR. dr. Samsuridjal Djauzi,  Ketua Satgas Imunisasi berpendapat bahwa biaya vaksinasi untuk dewasa yang mahal menjauhkan akses lansia untuk vaksin. Menurutnya vaksin dewasa harus dimulai dari mereka yang mapan secara ekonomi sambil menunggu kesiapan Kemenkes serta lembaga terkait.

"Kita harus jemput bola. Layanan harus bisa di tempat yang terdekat, jadi untuk kelompok usia lanjut ini bisa efektif. Bisa di mesjid, di senior club, tempat mereka berkumpul tentu dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kemenkes,” kata Samsuridjal.

Untuk ini, Samsuridjal menyebut tiap pihak terkait harus menumbuhkan kesadaran masyarakat.

“Yang mampu mulailah lebih dulu, meskipun harus bayar sendiri. Mulai memikirkan membawa orang tua atau mertua kita untuk mulai vaksinasi. Karena segala sesuatu harus dimulai dari diri kita," ujar Samsuridjal.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, Prof. Dr. dr. Siti Setiati berkata bahwa pelayanan kesehatan bagi usia lanjut adalah mengedepankan upaya preventif atau pencegahan, promosi dan deteksi dini.

"Itu sangat penting bagi kalangan usia lanjut.  Akan sangat banyak menolong dibandingkan kalau mereka sudah terkena penyakit yang serius. Tentu salah satu yang harus kita dorong adalah vaksinasi,” Siti Setiati menjelaskan.

Dengan upaya preventif ini diharapkan akan mengurangi biaya kesehatan yang
lewat JKM atau BPJ. “Karena kita tahu jika lansia mengalami infeksi pnemounia atau sepsis saja sangat besar biayanya,” kata Siti Setiati.

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER