Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah peristiwa 9/11, Amerika Serikat memendam trauma dan ketakutan tersendiri terhadap umat Islam yang tinggal di negaranya. Beberapa diskriminasi akibat agama pun mulai merebak.
Tak terkecuali dengan perempuan. Bahkan, tak jarang ditemukan umat Muslim takut mengenakan jilbab karena adanya tekanan sekitar.
Sayangnya, kebanyakan warga menyamaratakan pemikiran Islam, yaitu yang kaku dengan pakaian hitam. Berusaha membalik paradigma ini, sebuah label pakaian Muslim bernama Elzatta Hijab memberanikan diri untuk memamerkan rancangan mereka di salah satu pusat mode dunia, New York, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peragaan busana ini merupakan bagian dari rangkaian acara diskusi keberagaman agama yang digagas oleh Nusantara Foundation pada 29-31 Mei mendatang. Peragaan busana sendiri akan diselenggarakan pada 30 Mei malam. Mengundang berbagai tokoh lintas agama dari berbagai agama dalam satu forum, Elzatta Hijab ingin memperkenalkan pakaian Muslim yang modern.
"Umumnya orang mengenal Muslim itu seperti membayangkan kaku, keras, seperti wajah Islam Timur Tengah. Di Indonesia, ternyata wajah Islam salah satunya terlihat melalui fesyen yang sangat berbeda dari apa yang dibayangkan," ujar Elidawati selaku Direktur Bezaya Group, induk perusahaan Elzatta Hijab, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/5).
Elzatta Hijab akan memamerkan 24 baju Muslim perempuan rancangan Ina Binandari. Inspirasi koleksi kali ini adalah tren mode yang kini sedang berkembang di New York.
"Selain budaya Indonesia, mode di New York juga menjadi inspirasi yang tidak pernah habis untuk digali. Inspirasi warnanya sendiri dari archipelago. Styling, cutting, desain itu model New York. Saya perhatikan fashion on street New York tanpa meninggalkan Syari," tutur Ina.
Dalam jumpa pers, ada empat baju yang ditampilkan. Keempat baju ini dianggap cukup mewakili keseluruhan model koleksi kali ini.
"Warnanya sunrise, earth tone, dan nature. Cutting simple dan tidak bisa ke mana-mana. Islam itu simple, indah, cantik. Kami kombinasikan dengan kerudung," ucap Ina.
Pada baju pertama, Elzatta memadukan jilbab merah dengan atasan crop cokelat muda berbahan sifon. Untuk menutupi bagian perut, dipasangkan bahan kaos berwarna oranye. Rol berwarna cokelat tua melebar hingga menutupi mata kaki.
Dalam salah satu rancangannya, Ina juga memadukan sifon dengan santung. Atasan santung berwarna hijau lemon berpotongan crop bagian depan dan memanjang ke belakang, dipadukan dengan bagian dalam kemeja sifon oranye muda. Bawahan rok berwarna krem pun dibiarkan menjuntai hingga mata kaki.
Sentuhan modern sangat terlihat pada salah satu baju panjang berwarna oranye. Kain pada bagian dada mengembang hingga membentuk lengan di kiri dan kanan.
Tak hanya dengan rok, Ina juga bereksperimen menggunakan celana. Salah satu pakaiannya berwarna burgundi dengan lengan panjang. Memanjang hingga lutut, baju tersebut dipadukan dengan celana berwarna bronze. Namun, warna hijab yang dipilih adalah perpaduan toska dan pink.
Dengan koleksi ini, Ina mengaku siap tampil di hadapan sekitar 300 peserta kongres Nusantara Foundation.
(mer/mer)