Jakarta, CNN Indonesia -- Apa jadinya jika laki-laki mengalami menstruasi? Organisasi amal internasional WaterAid mensurvei sekitar dua ribu orang untuk membayangkan, bagaimana dunia diciptakan dengan laki-laki mengalami menstruasi?
Dilansir dari laman Independent, delapan dari sepuluh orang membayangkan, dunia olahraga secara dramatis akan berubah jika laki-laki mengalami siklus menstruasi.
Sebanyak 29 persen responden meyakini, komentator sepakbola akan membahas siklus menstruasi pemain melalui gelombang udara. Dan, sekitar 21 persen responden membayangkan, taruhan olahraga akan diputuskan berdasarkan siklus menstruasi para olahragawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bagian dari kampanye WaterAid yang berjudul
If Men Had Periods, organisasi amal itu membuat tiga video yang bercerita tentang dunia dengan laki-laki yang mengalami menstruasi. Mereka merinci, bagaimana hal tersebut memengaruhi kantor dan juga ketika tayangan sepak bola.
Pada salah satu video, mereka menggambarkan seperti apa iklan produk tampon laki-laki yang mereka juluki dengan Manpon itu.
Iklan tersebut mengatakan secara detail, “tampon olahraga baru dengan kekuatan ekstra dirancang untuk memberikan kinerja super saat menstruasi. Formula tampon berdaya tiga lapis yang dirancang oleh para ilmuwan NASA ini adalah yang terbaik yang pernah ada.”
[Gambas:Youtube]Kampanye WaterAid menyoroti penderitaan sekitar 1,25 miliar perempuan di dunia yang kekurangan akses ke toilet selama mereka menstruasi. Kampanye juga menyampaikan fakta bahwa isu penting tersebut tidak dipahami oleh banyak orang.
Temuan survei organisasi amal itu menemukan, sebanyak 70 persen perempuan merasakan stigma yang muncul selama menstruasi. Setengah dari responden yang disurvei merasa, pemerintah, sekolah, dan profesional kesehatan harus berbuat lebih banyak untuk memerangi stigma tersebut.
Tidak hanya dunia olahraga yang mungkin akan berubah di dalam dunia menstruasi laki-laki. Sebanyak 28 persen responden menganggap, laki-laki akan mulai membual dan mengolok-olok satu sama lain.
Sementara, sepuluh persen dari responden berkata, ini akan menjadi bagian rutin dari kedewasaan laki-laki.
[Gambas:Youtube]Kepala organisasi WaterAid, Barbara Frost, mengatakan, “Setiap hari, sekitar 800 juta perempuan mengalami menstruasi, namun sebagian besar dari kita menganggapnya sebagai subjek memalukan dan tabu."
Ada padanan eufemisme, yang bahkan lebih rumit, demi menghindari kata 'menstruasi'. Dan itu terjadi di mana-mana, seperti halnya masyarakat Indonesia yang mengistilahkan menstruasi dengan istilah 'datang bulan'.
Organisasi amal ini meminta dukungan, agar orang-orang menandatangani petisi, untuk mendorong pemerintah Inggris mendukung pekerjaan mereka menyediakan keran dan toilet bersih di publik.
[Gambas:Youtube]Menstruasi adalah isu penting perempuan. Satu dari tiga perempuan di seluruh dunia, tidak memiliki akses ke toilet selama periode menstruasi mereka, sehingga harus mencari tempat aman sembunyi-sembunyi yang tidak bermartabat dan berisiko.
“Representasi perempuan dalam politik, di banyak belahan dunia, masih rendah. Jadi, mungkin jika laki-laki mengalami menstruasi, masalah ini akan mendapatkan perhatian yang layak. Ini perlu dilakukan agar terwujud, agar setiap perempuan dan remaja memiliki akses air, sanitasi, dan kebersihan di masa depan pada 2030 nanti.”
Survei WaterAid melaporkan, akan ada mitos yang lebih sedikit, dan pemahaman yang lebih besar, jika laki-laki mengalami menstruasi.
(win/mer)