Mendengarkan Musik Ternyata Membuat Otak Bekerja Lebih Keras

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 12:53 WIB
Setelah penat belajar atau membaca, musik bisa menjadi pilihan untuk penyegaran. Penat dan stres hilang ketika alunan musik masuk ke telinga.
Ilustrasi (Thinkstock/George Doyle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah penat belajar atau membaca, musik bisa menjadi pilihan untuk penyegaran. Penat dan stres hilang ketika alunan musik masuk ke telinga.

Namun, ternyata otak justru bekerja lebih keras saat mendengarkan musik ketimbang ketika membaca buku, bahkan memecahkan soal matematika. Hal ini dilontarkan oleh pengarang buku Sex, Drugs & Rock n Roll: The Science of Hedonism and the Hedonism of Science, Zoe Cormier, dalam sesi tanya jawab dengan Huffington Post, Rabu (27/5).

Di awal pemaparannya, Cormier mengungkapkan bahwa pada dasarnya, saat mendengarkan musik sebagian besar bagian otak bekerja lebih banyak ketimbang saat melakukan aktivitas lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menegaskan maksudnya, Cormier berkata, "Bahkan lebih dari memecahkan soal matematika, lebih dari membaca, dan belajar berbagai bahasa. Semua bagian otak bekerja dengan simfoni saraf ini."

Namun, Cormier menampik anggapan otak yang bekerja lebih keras membuat orang stres. Pasalnya, saat mendengarkan musik, otak melepaskan hormon perasaan bahagia.

"Saat Anda mendengarkan musik yang sangat Anda suka, hormon yang dikeluarkan dari otak adalah serotonin dan sebagainya yang sama saat Anda berhubungan seks, dikeluarkan pula saat mendengarkan musik," tutur Cormier.

Dengan mengetahui efek musik terhadap otak, Cormier mengaku lebih memahami diri sendiri.

"Setelah saya mengetahui lebih dalam tentang musik, saya lebih memahami apa yang terjadi dalam otak saya," katanya.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER