Membedah Otak Tanpa Kucuran Darah

Utami Widowati | CNN Indonesia
Minggu, 31 Mei 2015 23:44 WIB
Perkembangan teknologi kedokteran memungkinkan para dokter masa kini untuk melakukan pembedahan dengan sayatan yang sangat kecil.
Ilustrasi otak. (GettyImages/JFalcetti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang terbayang ketika mendengar pembedahan otak? Tentu yang terpikirkan adalah suasana ruang bedah yang steril tapi mengerikan. Dokter yang membuka tempurung kepala dalam sayatan besar, menyelesaikan tugasnya untuk mengambil tumor atau memperbaiki saraf yang bermasalah lalu menutupnya kembali.

Lalu ada pula yang menganggap ada risiko mengintai dari pembedahan otak dengan kemungkinan pasien mengalami masalah organ lain seperti tiba-tiba lumpuh, kebutaan atau tak bisa bicara. Belum lagi bekas jahitan yang melintang di kepala mengganggu penampilan.

Tapi semua itu adalah kisah masa lalu. Perkembangan teknologi kedokteran memungkinkan para dokter masa kini untuk melakukan pembedahan dengan sayatan yang sangat kecil. “Kami menyebutnya sebagai key hole surgery,” kata dr. M. Sofyanto, Sp.BS dari Brain and Spine Center yang berpusat di Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pembedahan lubang kunci (key hole) ini dokter hanya akan melakukan sayatan sekitar 1-2 sentimeter saja yang disesuaikan dengan besaran kelainan di otak. Dari lubang kecil itu dengan menggunakan mikroskop khusus dan kamera endoskopi, dokter akan melakuan tindakan yang memperbaiki struktur organ dalam otak bahkan di bagian paling dalam sekalipun.

Uniknya selama pembedahan, dokter bisa tetap berkomunikasi dengan keluarga melalui live surgery sehingga keluarga tahu tindakan apa saja yang akan dilakukan dokter.

Dalam pertemuan Brain and Spine Community di Jakarta beberapa waktu lalu, dr. Sofyanto memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembedahan ini dilakukan dengan memutar sebuah video.

“Misalnya untuk kasus tumor otak ini, kami hanya membuat sayatan kecil saja. Tulang di bor tapi dengan alat yang kecil saja. Partikel tulang ini disimpan dalam sediaan khusus karena nantinya akan dikembalikan lagi,” kata dr. Sofyanto menjelaskan.

Lalu setelah berhasil mencapai tumor, pengangkatan dilakukan juga dengan alat tanpa sedikitpun ada tetesan darah, karena kehati-hatian menghindari pembuluh darah. Kemudian otak ditutup kembali dengan partikel tulang yang masih hidup, baru kemudian kulit kepala di jahit kembali. Ada kalanya dijahitpun cukup dengan semacam lem saja.

“Pada beberapa jenis tumor yang tumbuh di bagian depan otak, pembedahan dilakukan dari area alis mata atau bahkan dari hidung jika memungkinkan, sehingga secara kosmetik juga lebih bagus,” kata dr. Sofyanto.

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER